Publikbicara.com– Real Madrid kembali jadi sorotan tajam usai laga panas di final Copa del Rey.
Bukan karena kemenangan atau kekalahan, tapi karena aksi para pemainnya yang dianggap terlalu kasar hingga disebut sebagai “premanisme di lapangan”.
Pertandingan yang seharusnya menjadi panggung kehebatan sepak bola justru berubah panas dan penuh kontroversi.
Sejumlah insiden keras mewarnai laga, mulai dari tekel brutal hingga adu fisik yang nyaris berujung keributan.
Banyak pihak menilai, sikap pemain-pemain El Real tidak mencerminkan semangat sportivitas.
Tagar #RealMadridPreman bahkan sempat trending di media sosial, menunjukkan besarnya reaksi dari publik pecinta bola.
“Ini adalah titik terendah dalam sejarah klub sebesar Real Madrid. Mereka kehilangan arah dan lupa bahwa sepak bola adalah tentang keindahan permainan, bukan intimidasi,” ujar seorang komentator olahraga ternama dalam siaran langsung.
Federasi Sepak Bola Spanyol disebut tengah mengkaji sejumlah rekaman pertandingan, dan tak menutup kemungkinan adanya sanksi terhadap beberapa pemain yang dianggap melakukan pelanggaran berat.
Real Madrid sendiri hingga kini belum memberikan pernyataan resmi atas berbagai kritik yang menyeruak.
Namun tekanan semakin kuat agar klub legendaris itu melakukan evaluasi total, bukan hanya soal taktik, tapi juga etika di atas lapangan.
Final Copa del Rey kali ini bukan hanya tentang gelar juara, tapi juga jadi cermin nilai-nilai yang seharusnya dijaga dalam sepak bola. Dan sayangnya, Real Madrid dinilai gagal mempertahankannya.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













