Publikbicara.com– Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah bersiap melakukan rotasi dan mutasi pejabat eselon 2 dalam waktu dekat.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, telah menginstruksikan dilakukannya asesmen terhadap sejumlah pejabat sebagai langkah awal proses tersebut.
Menanggapi hal ini, Anggota Fraksi NasDem DPRD Kota Bogor, Tri Riyanto Wasgito, mengingatkan pentingnya menjunjung tinggi prinsip objektivitas dalam setiap keputusan rotasi dan mutasi jabatan.
Ia menegaskan, proses tersebut harus bebas dari kepentingan politik maupun pendekatan pribadi.
“Rotasi mutasi harus berdasarkan kompetensi, bukan sekadar karena faktor politis. Kalau prosesnya subjektif, hasilnya tidak akan sehat bagi birokrasi,” ujar politisi yang akrab disapa Riyan, Rabu (23/4/2025).
Menurutnya, penempatan jabatan yang ideal harus mempertimbangkan kapasitas dan kapabilitas individu, bukan atas dasar suka atau tidak suka.
“Kalau hanya karena kedekatan atau faktor selera, pembangunan akan sulit berjalan optimal. Kita butuh orang-orang yang benar-benar mampu di bidangnya,” jelas Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor ini.
Riyan juga menyoroti pentingnya sinergi antarpejabat dalam membangun Kota Bogor ke depan.
Ia menyebut, keberhasilan atau kegagalan pejabat sebelumnya harus menjadi tolak ukur dalam proses seleksi.
“Evaluasi kinerja menjadi kunci. Siapa pun yang akan menempati jabatan strategis harus memiliki rekam jejak yang jelas, termasuk capaian dan tantangannya selama menjabat,” tambahnya.
Tak hanya objektivitas, Riyan juga menekankan pentingnya prinsip keterbukaan dan transparansi dalam proses mutasi jabatan.
Ia menilai, ini sejalan dengan semangat reformasi birokrasi yang tengah digaungkan oleh Pemkot Bogor, khususnya di sektor manajemen sumber daya manusia (SDM).
“Transparansi itu penting agar akuntabilitas dan integritas bisa tumbuh. Jangan sampai ada ruang abu-abu yang memunculkan kecurigaan publik,” tegasnya.
Sebagai penutup, Riyan memberikan peringatan keras agar Pemkot tidak terjebak dalam praktik jual beli jabatan.
Menurutnya, hal tersebut akan mencederai kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan yang sedang berjalan.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













