Publikbicara.com – Suasana pagi di SMK Cendekia Muslim hari itu terasa berbeda. Langit tampak lebih cerah, seolah ikut merayakan momen yang akan dikenang ratusan siswa kelas 12 di sekolah itu.
Sebanyak 451 pasang mata muda dipenuhi antusiasme dan harapan. Mereka berdiri rapi, mengenakan seragam terbaiknya, bersiap menyambut sosok yang akan menyalakan semangat mereka menjelang ujian sekolah.
Ya, Dia adalah Dr. Usep Nukliri, anggota DPRD Kabupaten Bogor, dari Komisi IV. Bukan kali pertama ia berdiri di hadapan generasi muda, tetapi hari itu terasa istimewa.
Bukan hanya karena jumlah siswa yang hadir, tetapi karena ia tahu setiap kata yang ia ucapkan bisa menjadi suluh bagi jiwa-jiwa yang tengah bersiap menempuh ujian hidup pertamanya.

“Ujian bukanlah akhir dari segalanya,” tutur Dr. Usep dengan suara tenang namun penuh keyakinan. “Tapi ini adalah awal dari perjalanan panjang kalian. Dan kalian harus melangkah dengan keyakinan bahwa kalian mampu.”tuturnya, Senin, 21 April, 2025 kemarin.
Kalimat itu disambut sorakan kecil dan tepuk tangan hangat. Sebagian siswa terlihat mengangguk, sebagian lagi mencatat, seolah tidak ingin melewatkan sebutir pun motivasi yang keluar dari tokoh publik yang dikenal dekat dengan dunia pendidikan itu.
Dr. Usep berbicara bukan hanya sebagai wakil rakyat, tapi juga sebagai seorang ayah, sebagai seseorang yang pernah merasakan tekanan, harapan, dan kekhawatiran menjelang ujian.
Ia bercerita tentang kegagalan dan keberhasilan, tentang pentingnya disiplin, ketekunan, dan yang paling penting keyakinan kepada diri sendiri.
Tak hanya memberi motivasi, Dr. Usep juga menyampaikan pentingnya pendidikan vokasi seperti yang ditempuh para siswa SMK.
Menurutnya, SMK adalah tulang punggung masa depan Indonesia pencetak tenaga kerja terampil yang siap membangun bangsa.

“Jadilah generasi yang tidak hanya bisa bekerja, tapi juga bisa menciptakan pekerjaan. Bangunlah keahlian kalian, dan jangan takut bermimpi besar,” pesannya, menutup sesi motivasi dengan senyum penuh harapan.
Di ujung acara, udara penuh optimisme. Tida hanya siswa, para guru tersenyum lega, para siswa bubar dari barisan dengan dada lebih tegak dan hati lebih kuat.
Di antara mereka, mungkin ada calon teknisi andal, wirausaha muda, bahkan pemimpin masa depan yang hari itu mendapat percikan semangat dari seorang tokoh yang percaya pada masa depan mereka.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













