Beranda News Tanda Alam dan Mahkota Kerajaan: Bupati Rudy Ungkap Kisah Mistis di Balik...

Tanda Alam dan Mahkota Kerajaan: Bupati Rudy Ungkap Kisah Mistis di Balik Kirab Panji Binokasih Sanghyang Pake

Publikbicara.com– Ada yang berbeda di langit Cibinong dua pekan lalu. Awan mendung menggantung muram di atas Komplek Pemerintah Kabupaten Bogor.

Angin menderu seperti membisikkan sesuatu, lalu hujan mengguyur deras, mengguncang pepohonan hingga puluhan di antaranya rebah tak berdaya.

Tak ada yang menyangka, bahwa hari itu adalah isyarat dari sesuatu yang lebih besar.

READ  Bupati Rudy Susmanto Janji Tuntaskan Perbup Pemajuan Kebudayaan Usai Kirab Mahkota Binokasih

Sebuah tanda alam, sebelum Mahkota Binokasih Sanghyang Pake kembali menapak tanah yang pernah menjadi bagian dari Kerajaan Pajajaran.

Kisah ini diungkapkan Bupati Bogor, Rudy Susmanto, Senin (21/4), saat menyambut Kirab Panji dan Mahkota dari Keraton Sumedang Larang.

“Hari ini seperti mimpi. Saya tidak pernah merencanakan apapun, tidak pernah mengatur apapun. Tapi saya berada di sini, menyaksikan langsung Mahkota Binokasih Sanghyang Pake yang konon telah meninggalkan tanah Bogor ratusan tahun lalu kembali hadir di hadapan kami,” ucap Rudy, suaranya bergetar oleh makna.

READ  Moment Penampakan: Warga Nikmati Jajanan Gratis di Lapangan Tegar Beriman dalam Rangka Kirab Mahkota Binong Kasih

Rudy lantas menceritakan kejadian dua minggu lalu. Tepat pukul 15.30 WIB, badai mendadak melanda kawasan perkantoran Pemkab Bogor.

Hujan deras turun disertai angin kencang, membuat setidaknya 57 pohon tumbang dan jalanan sempat tertutup.

Saat itu, Rudy hanya mengira fenomena tersebut akibat cuaca ekstrem. Namun beberapa saat kemudian, kabar datang: Panji dan Mahkota Kerajaan Sumedang Larang akan singgah di Kabupaten Bogor.

READ  Menteri ATR/BPN Minta Pemda Gratiskan Pajak Tanah bagi Warga Miskin Lewat Program PTSL

“Bukan kebetulan. Saya percaya, ini adalah tanda. Sebuah pertanda bahwa Mahkota dan Panji yang sakral akan datang menyapa. Sebuah bentuk restu dari leluhur,” ujar Rudy.

Dalam kebudayaan Jawa Barat, Mahkota Binokasih Sanghyang Pake bukan sekadar artefak.

Ia simbol kedaulatan, warisan spiritual, dan kejayaan Kerajaan Pajajaran yang dititipkan melalui Sumedang Larang.

READ  Petani Perempuan, Kartini Masa Kini di Ujung Tombak Ketahanan Pangan

Maka tak heran, Rudy memaknai kehadiran mahkota ini sebagai bentuk dukungan spiritual untuk membangun Bogor ke arah yang lebih baik.

“Saya tidak pernah memohon agar Mahkota ini mampir ke Bogor. Tapi ternyata, Mahkota ini hadir dengan sendirinya. Seolah membawa pesan dari masa lalu—bahwa amanah yang kami emban bersama Jaro Ade bukanlah sekadar politik, melainkan sebuah tanggung jawab besar terhadap sejarah dan tanah ini.”

Dengan penuh khidmat, Rudy menutup pernyataannya, “Hari ini, rasanya seperti saya dilantik kembali. Bukan oleh partai, bukan oleh lembaga, tetapi oleh sejarah. Oleh Kerajaan Pajajaran yang datang menyaksikan, melalui Mahkota Binokasih Sanghyang Pake.”***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakBupati Rudy Susmanto Janji Tuntaskan Perbup Pemajuan Kebudayaan Usai Kirab Mahkota Binokasih
Artikulli tjetërDPD KNPI Kabupaten Bogor Bangga Akan Kirab Mahkota Binokasih, Wahyudi: Momentum Bersejarah di Era Kepemimpinan Rudy Susmanto