Publikbicara.com – Di balik hamparan pegunungan terjal Papua, Indonesia menyimpan harta karun raksasa yang terus mengundang decak kagum dunia.
Tambang Grasberg, yang terletak di ketinggian dekat Puncak Jaya, bukan hanya tambang emas terbesar di Indonesia, tapi juga yang terkaya di seluruh dunia.
Dengan produksi emas mencapai 52,9 ton pada tahun 2023, setara dengan 1,7 juta ons Grasberg menjelma menjadi simbol kekuatan industri tambang Indonesia.
Dilansir dari berbagai sumber, tambang ini juga menghasilkan 680.000 ton tembaga dan 190 ton perak, menjadikannya salah satu operasi penambangan paling menguntungkan secara global.
Dikelola oleh PT Freeport Indonesia, sebuah kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan raksasa tambang Amerika, Freeport-McMoRan, Grasberg bukan sekadar tambang ia adalah kota kecil yang hidup sendiri.
Dengan sekitar 20.000 pekerja, tambang ini dilengkapi bandara, pelabuhan, jalan-jalan khusus, perumahan, sekolah, hingga fasilitas rumah sakit.
Awalnya dikenal lewat lubang tambang terbuka selebar 1,6 kilometer, kini Grasberg bertransformasi menjadi operasi bawah tanah skala besar, menyusul terkurasnya cadangan di permukaan.
Tiga tambang bawah tanah utama yang beroperasi saat ini adalah Grasberg Block Cave, Deep Mill Level Zone, dan Big Gossan.
Letaknya yang berada di kawasan tektonik aktif membuat wilayah ini kaya akan deposit mineral bernilai tinggi, hasil benturan lempeng-lempeng bumi selama jutaan tahun.
Dengan cadangan emas yang masih diperkirakan bernilai lebih dari USD 40 miliar atau sekitar Rp 628 triliun, Grasberg dipastikan akan terus bersinar di peta industri pertambangan dunia untuk waktu yang lama.
Sebagai penopang besar perekonomian nasional, tambang Grasberg adalah bukti nyata bahwa kekayaan alam Indonesia mampu bersaing dan memimpin di panggung global asal dikelola dengan tepat dan berkelanjutan.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow
