Publikbicara.com – Isu lama soal potensi adanya “matahari kembar” dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali mencuat ke permukaan.
Isu ini kembali panas setelah sejumlah menteri Kabinet Merah Putih beramai-ramai mengunjungi Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat momen Lebaran Idulfitri 2025.
Kunjungan para menteri itu tak sekadar silaturahmi biasa. Pasalnya, sejumlah menteri menyebut Jokowi sebagai “bos”, yang menimbulkan tafsir politik beragam dan memicu spekulasi tentang loyalitas para pembantu presiden di pemerintahan yang baru berjalan ini.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) termasuk yang menyoroti manuver ini. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut silaturahmi memang hal baik, namun tetap harus menjaga etika politik dan tidak menimbulkan kesan adanya dua pusat kekuasaan.
“Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar,” kata Mardani saat dikonfirmasi, Jumat (11/4).
Mardani menekankan pentingnya seluruh elemen kabinet menjaga kewibawaan Presiden Prabowo sebagai pemimpin tertinggi pemerintahan. Ia juga meyakini bahwa Prabowo bukan pribadi yang mudah tersinggung, namun potensi disorientasi kepemimpinan harus dihindari.
“Yang jadi pesan saya cuma satu, jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja lagi berat, apalagi kalau dua,” ucapnya tegas.
Peringatan serupa sebelumnya juga sempat dilontarkan oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam sebuah kesempatan, SBY mengimbau agar tidak terjadi dualisme kekuasaan di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ia menyatakan dukungannya terhadap kepemimpinan Prabowo, namun mengingatkan pentingnya stabilitas dan kejelasan dalam struktur pemerintahan.
Dengan kembalinya isu ini ke publik, sorotan terhadap dinamika internal kabinet dan hubungan Prabowo dengan pendahulunya dipastikan akan semakin tajam.
Publik kini menanti bagaimana Prabowo akan merespons sinyal-sinyal politik tersebut dan memastikan bahwa pemerintahan berjalan dalam satu komando yang solid.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













