Publikbicara.com – Pernahkah kita bertanya, mengapa saat marah, seseorang cenderung berteriak?
Bukankah orang yang menjadi lawan bicaranya berada di dekatnya? Mengapa suara harus ditinggikan?
Sebuah kisah inspiratif dari seorang orang tua dan murid-muridnya mengajarkan kepada kita makna mendalam di balik amarah dan cinta.
Suatu hari, seorang orang tua berjalan bersama murid-muridnya dan melihat sebuah keluarga yang sedang bertengkar.
Mereka saling berteriak, meluapkan emosi tanpa kendali. Orang tua itu pun bertanya kepada murid-muridnya,
“Mengapa orang yang sedang marah saling berteriak?”
Seorang murid menjawab, “Karena mereka kehilangan kesabaran.”
Orang tua itu tersenyum dan bertanya lagi, “Tapi bukankah mereka berdiri berdekatan? Mengapa mereka tidak berbicara dengan suara lembut?”
Para murid pun berpikir keras, tetapi tak satu pun jawaban yang mereka sepakati. Hingga akhirnya, sang orang tua menjelaskan,
“Saat dua orang marah, hati mereka saling menjauh. Semakin besar kemarahan, semakin jauh pula jarak hati mereka. Untuk bisa saling mendengar, mereka harus berteriak. Itulah sebabnya, semakin marah seseorang, semakin keras suaranya.”
Orang tua itu kemudian melanjutkan, “Sebaliknya, ketika dua insan saling mencintai, mereka tidak perlu berteriak. Mereka berbicara dengan lembut, karena hati mereka begitu dekat.”
“Ketika cinta semakin dalam, mereka bahkan tidak perlu bicara. Sebuah bisikan saja sudah cukup. Dan pada akhirnya, hanya dengan saling memandang, mereka sudah saling mengerti. Sedekat itulah dua hati yang dipenuhi kasih sayang.”
Orang tua itu menatap murid-muridnya dan berpesan,
“Jika kalian bertengkar dengan seseorang, jangan biarkan hati kalian menjauh. Jangan biarkan kata-kata kasar memperlebar jarak itu, karena semakin jauh jaraknya, semakin sulit untuk kembali.”
Amarah sering kali membuat kita kehilangan kendali, tetapi kisah ini mengingatkan bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk mendekatkan atau menjauhkan hati.
Ketika marah, cobalah untuk tetap berbicara dengan lembut, karena mungkin bukan suara yang perlu ditinggikan, melainkan pemahaman yang perlu diperluas.
Semoga kisah ini menginspirasi kita untuk menjaga hati tetap dekat dengan orang-orang yang kita cintai.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













