Beranda News Belajar dari Orang Tua: Mengapa Kita Berteriak Saat Marah?

Belajar dari Orang Tua: Mengapa Kita Berteriak Saat Marah?

Publikbicara.com – Pernahkah kita bertanya, mengapa saat marah, seseorang cenderung berteriak?

Bukankah orang yang menjadi lawan bicaranya berada di dekatnya? Mengapa suara harus ditinggikan?

Sebuah kisah inspiratif dari seorang orang tua dan murid-muridnya mengajarkan kepada kita makna mendalam di balik amarah dan cinta.

READ  Waduh! Ada Dugaan Pemotongan Dana Kompensasi Sopir Angkot Puncak: Ini Kata Dishub Bogor

Suatu hari, seorang orang tua berjalan bersama murid-muridnya dan melihat sebuah keluarga yang sedang bertengkar.

Mereka saling berteriak, meluapkan emosi tanpa kendali. Orang tua itu pun bertanya kepada murid-muridnya,

“Mengapa orang yang sedang marah saling berteriak?”

READ  Presiden Prabowo Subianto Sampaikan Ucapan Selamat Idulfitri 1446 H kepada Umat Islam di Seluruh Dunia

Seorang murid menjawab, “Karena mereka kehilangan kesabaran.”

Orang tua itu tersenyum dan bertanya lagi, “Tapi bukankah mereka berdiri berdekatan? Mengapa mereka tidak berbicara dengan suara lembut?”

Para murid pun berpikir keras, tetapi tak satu pun jawaban yang mereka sepakati. Hingga akhirnya, sang orang tua menjelaskan,

READ  Presiden Prabowo Subianto Sampaikan Ucapan Selamat Idulfitri 1446 H kepada Umat Islam di Seluruh Dunia

“Saat dua orang marah, hati mereka saling menjauh. Semakin besar kemarahan, semakin jauh pula jarak hati mereka. Untuk bisa saling mendengar, mereka harus berteriak. Itulah sebabnya, semakin marah seseorang, semakin keras suaranya.”

Orang tua itu kemudian melanjutkan, “Sebaliknya, ketika dua insan saling mencintai, mereka tidak perlu berteriak. Mereka berbicara dengan lembut, karena hati mereka begitu dekat.”

“Ketika cinta semakin dalam, mereka bahkan tidak perlu bicara. Sebuah bisikan saja sudah cukup. Dan pada akhirnya, hanya dengan saling memandang, mereka sudah saling mengerti. Sedekat itulah dua hati yang dipenuhi kasih sayang.”

READ  Gubernur Jabar Minta Kades Nakal Pemalak THR Diproses, Ini Penilaian KDM untuk Pemkab Bogor! 

Orang tua itu menatap murid-muridnya dan berpesan,

“Jika kalian bertengkar dengan seseorang, jangan biarkan hati kalian menjauh. Jangan biarkan kata-kata kasar memperlebar jarak itu, karena semakin jauh jaraknya, semakin sulit untuk kembali.”

Amarah sering kali membuat kita kehilangan kendali, tetapi kisah ini mengingatkan bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk mendekatkan atau menjauhkan hati.

Ketika marah, cobalah untuk tetap berbicara dengan lembut, karena mungkin bukan suara yang perlu ditinggikan, melainkan pemahaman yang perlu diperluas.

READ  Gubernur Jabar Minta Kades Nakal Pemalak THR Diproses, Ini Penilaian KDM untuk Pemkab Bogor! 

Semoga kisah ini menginspirasi kita untuk menjaga hati tetap dekat dengan orang-orang yang kita cintai.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakWaduh! Ada Dugaan Pemotongan Dana Kompensasi Sopir Angkot Puncak: Ini Kata Dishub Bogor
Artikulli tjetërKetua DPRD Bogor Dukung Penggunaan Helikopter untuk Atasi Kemacetan Mudik 2025