Beranda News Kisah Pilu Warga Sipak, Gadai HP Untuk Untuk Pergi Berobat, Usep Nukliri:...

Kisah Pilu Warga Sipak, Gadai HP Untuk Untuk Pergi Berobat, Usep Nukliri: Alhamdulillah HP Almarhum Sudah Ditebus

Publikbicara.com– Nasib tragis yang menimpa almarhum R (36), warga Desa Sipak, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor mengungkapkan realitas pahit akan lemahnya Koheren sosial.

R yang hidup seorang diri dan masih lajang harus berjuang sendiri dalam sakitnya, sampai meninggal pun masih terus diperjuangkan.

Sementara sang kakak, yang juga hidup dalam keterbatasan ekonomi, merantau bersama keluarganya dan tak bisa banyak membantu.

READ  Akademi PERSIB Bandung dan Cimahi Siap Ramaikan Kompetisi PSSI Kota Bandung

Ya, kisah pilu R semakin memilukan setelah terungkap bahwa sebenarnya, ponsel miliknya pun terpaksa digadaikan demi bisa berobat.

Remuk regam, sampai sudah berhari-hari pun meninggalnya R, HP milik almarhum pun masih ada di penggadain. Miris bukan?

Moment, saat Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor memberikan bantuan kepada pihak almarhum R

Hingga, Selasa 25 Maret 2025, saat Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Dr Usep Nukliri kemabli hadir mengulurkan tangan, beban tersebut akhirnya terselesaikan.

READ  Pesantren Kilat Ramadhan: Cahaya Ilmu di Masjid Baitul Faidzin Dihadiri Wabup Bogor

Kisah bermula saat seorang kerabat R bercerita tentang masa-masa perjalanan terakhir saat hendak ke rumah sakit, sementara mereka tidak memiliki uang sepeser pun.

Sampai akhirnya, R pun memaksa sanak-saudara untuk mengadaikan HP nya agar pergi ke RSUD Leuwiliang.

“Iya, HP-nya masih di pegadaian. HP itu digadai atas seizin R karena saat itu dia ingin berobat, tapi kami tidak punya biaya,” ungkap IH, Minggu (23/03/2025).

READ  Aktipitas Pengusaha Bata Merah Diduga Serobot Lahan Sitaan Kejagung di Parungpanjang

Menurut IH, R bahkan dengan pasrah meminta agar ponselnya digadaikan agar dapat ikhtiar kesehatan yakni berobat.

Aungkapan pihak keluarga almarhum kepada redaksi, usai anggota dewan berikan bantuan

“‘Heueuh, gade bae HP aing’ (Iya, gadai saja HP saya),” ujar IH menirukan kata-kata R saat itu.

Ironisnya, HP tersebut hanya dihargai Rp. 350.000, namun setelah dipotong biaya administrasi, uang yang diterima hanya Rp. 285.000 dan Rp. 100.000 digunakan beli pertamina subsidi untuk mobil ambulan yang digunakan.

“Uangnya dipakai buat berangkat ke rumah sakit. Seratus ribu buat bensin mobil pinjaman dari desa (mobil siaga desa) , sisanya dipakai kakak iparnya yang menjaga R di rumah sakit,” tambah IH.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakAkademi PERSIB Bandung dan Cimahi Siap Ramaikan Kompetisi PSSI Kota Bandung
Artikulli tjetërLatihan Fisik PERSIB Ditingkatkan, Beckham Enjoy Jalani Program di Akhir Ramadan