Publikbicara.com – Senyum para petani akhirnya merekah.
Harga gabah yang mencapai Rp6.500 per kilogram bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan bentuk penghargaan atas kerja keras mereka—keringat yang menetes di bawah terik matahari, tanah yang retak karena kemarau panjang, serta pagi-pagi yang diisi dengan harapan akan panen yang layak.
Kenaikan harga ini membawa angin segar bagi para petani yang selama ini kerap dihantui ketidakpastian.
Bagi mereka, angka Rp6.500/kg bukan hanya soal keuntungan, tetapi juga tentang keadilan.
“Ini bukan sekadar harga, tapi pengakuan atas kerja keras kami,” ujar seorang petani di Kabupaten Bogor. Selasa, (25/06/2025).
Namun, di balik kebahagiaan ini, harapan besar turut mengiringi.
Para petani berharap harga yang menguntungkan ini tidak hanya menjadi momen sesaat, tetapi awal dari kebijakan yang lebih adil dan berpihak kepada mereka.
Karena sejatinya, mereka adalah penjaga pangan negeri, yang memastikan ketersediaan beras di setiap meja makan masyarakat Indonesia.
Pemerintah diharapkan terus menjaga stabilitas harga gabah agar kesejahteraan petani tetap terjaga. Sebab, ketika petani sejahtera, ketahanan pangan nasional pun semakin kuat.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













