Publikbicara.com – Gemuruh air sungai masih membekas di ingatan warga. Dua pekan lalu, banjir bandang datang dengan amarahnya, menghanyutkan apa saja yang dilintasinya, termasuk jembatan yang selama ini menjadi penghubung kehidupan antara Kecamatan Megamendung dan Kecamatan Cisarua.
Tak ada yang bisa dilakukan selain menatap puing-puing yang tersisa di tepian sungai, berharap keajaiban datang membawa solusi.
Dan hari itu pun tiba. Jumat pagi yang cerah, di tengah suara gemericik sungai yang kini mulai jinak, berdiri sosok yang dinanti warga. Bupati Bogor, Rudy Susmanto, hadir dengan senyum yang menenangkan.
Di tangannya, sebilah gunting siap memotong pita yang membentang di depan jembatan baru—Jembatan Perintis, atau yang akrab disebut warga sebagai Jembatan Rawayan.
“Saya berdiri di sini bukan hanya untuk meresmikan sebuah jembatan,” ucap Rudy Susmanto, suaranya lantang namun penuh kehangatan. “Tapi juga untuk memastikan bahwa akses pendidikan, ekonomi, dan kehidupan sosial yang sempat terputus kini kembali tersambung.”
Jembatan itu memang bukan permanen, tapi cukup kokoh untuk menjadi pijakan harapan. Tak butuh waktu lama bagi Pemerintah Kabupaten Bogor, TNI, dan pihak swasta, terutama Eiger, untuk mewujudkannya.
Dalam waktu kurang dari dua minggu, jembatan yang hilang telah kembali berdiri, tanpa membebani APBD. Semua pihak turun tangan, membuktikan bahwa gotong royong bukan sekadar kata, melainkan tindakan nyata.
Di antara kerumunan warga yang bersorak, tampak seorang bocah berlari kecil, tas sekolahnya menggantung di pundak.
Ia tersenyum lebar, seolah tak sabar melintasi jembatan itu menuju sekolahnya di seberang sungai. Baginya, jembatan ini lebih dari sekadar konstruksi baja dan kayu—ini adalah jalan menuju masa depan.
Sementara itu, Imanuel Wirajaya, Direktur Eiger Adventure Land, mengenang bagaimana ia segera menghubungi Camat begitu mendengar kabar jembatan runtuh.
“Kami tak bisa tinggal diam. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi tentang kehidupan banyak orang,” ujarnya.
Sinar matahari pagi menerpa jembatan yang kini tegak berdiri, seakan ikut merayakan kemenangan kecil ini.
Bagi warga, jembatan ini adalah bukti bahwa harapan tak pernah benar-benar hanyut, selama masih ada tangan-tangan yang bersedia membangun kembali.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow
