Publikbicara.com – Misteri pembunuhan ibu dan anak yang ditemukan tewas di dalam toren rumah di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, akhirnya terungkap.
Pelaku ternyata seorang dukun gadungan yang mengaku bisa menggandakan uang dan mencarikan jodoh.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, mengungkapkan bahwa pelaku adalah Febri Arifin (31) alias Krismartoyo alias Kakang alias Ari alias Bebeb.
Dengan berbagai identitas palsu, pelaku menipu korban hingga akhirnya melakukan pembunuhan sadis.
Kasus ini bermula dari aksi pelaku yang menawarkan jasa penggandaan uang kepada korban.
Namun, ketika ritual yang dijanjikan tak kunjung membuahkan hasil, korban Xong alias Chong Siu Lan marah besar dan mencaci maki pelaku.
Merasa tersinggung, pelaku lantas menghajar korban dengan besi hingga tewas.
Tak berhenti di situ, pelaku lalu duduk santai di depan rumah sambil merokok selama 15 menit sebelum masuk kembali dan membunuh korban kedua dengan cara serupa.
Setelah kedua korban tewas, pelaku menyeret mereka ke dalam toren untuk menyembunyikan jejak kejahatan.
Setelah memastikan kedua korban tak bernyawa, pelaku mencari uang yang hendak digandakan. Ia berhasil membawa kabur Rp 50 juta ke kampung halamannya di Banyumas.
Namun, polisi bergerak cepat dan menangkapnya pada 9 Maret 2025.
Kini, pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dijerat dengan Pasal 340 KUHP, Pasal 339 KUHP, dan Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman berat.
Pelajaran dari Kasus Ini: Waspada Penipuan Berkedok Dukun
Kasus ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap penipuan berkedok ilmu gaib.
Banyak modus seperti penggandaan uang, pencarian jodoh, hingga penyembuhan supranatural yang sebenarnya hanya tipu muslihat untuk menguras harta korban.
Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya pada orang yang mengklaim memiliki kekuatan gaib, terutama jika melibatkan transaksi uang dalam jumlah besar.
Jika menemukan praktik mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwenang untuk menghindari kasus serupa terulang.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













