Publikbicara.com – Di era digital yang semakin maju, fenomena masyarakat lebih percaya pada media sosial dibandingkan platform media resmi berbadan hukum menjadi tantangan besar dalam meningkatkan literasi informasi.
Penyebaran hoaks yang masif, terutama terkait isu-isu penting seperti seleksi CPNS dan PPPK 2025, semakin memperburuk kondisi literasi bangsa.
Salah satu contoh nyata adalah maraknya kabar palsu yang menyesatkan tentang pembatalan seleksi CPNS dan PPPK 2025.

Banyak masyarakat termakan isu tanpa melakukan verifikasi terhadap sumber yang kredibel. Berikut adalah beberapa mitos yang beredar dan fakta sebenarnya:
Mitos vs Fakta: CPNS & PPPK 2025
❌ Mitos: CPNS & PPPK 2025 dibatalkan!
✅ Fakta: Tidak ada pembatalan seleksi CPNS dan PPPK 2025.
Pemerintah hanya melakukan penyesuaian jadwal agar proses seleksi berjalan lebih optimal.
Seleksi CPNS akan dimulai pada Oktober 2025, sementara PPPK dilanjutkan pada 2026.
❌ Mitos: Anggaran pegawai dipangkas tanpa alasan!
✅ Fakta: Penyesuaian anggaran dilakukan untuk memastikan setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) mendapatkan gaji dan tunjangan yang layak.
Pemerintah tidak sekadar merekrut ASN tanpa kepastian kesejahteraan.
❌ Mitos: ASN baru akan sulit mendapatkan pekerjaan.
✅ Fakta: Justru dengan sistem seleksi yang lebih ketat, instansi hanya akan merekrut pegawai sesuai kebutuhan nyata, bukan sekadar memenuhi kuota.
Ini menjamin ASN yang diterima benar-benar dibutuhkan dan memiliki kompetensi yang tepat.
❌ Mitos: Peserta yang lolos seleksi CPNS 2024 akan menganggur.
✅ Fakta: Peserta yang lolos seleksi CPNS 2024 akan mengikuti proses orientasi guna mempersiapkan mereka sebagai pegawai yang siap berkontribusi bagi negara.
Maraknya Misinformasi CPNS & PPPK 2025, Jangan Terjebak Hoaks![/caption]
Fenomena ini menunjukkan bahwa bnyak masyarakat yang masih kurang kritis dalam menyaring informasi.
Kemudahan akses terhadap media sosial justru memperbesar risiko terpapar hoaks, terutama jika tidak diimbangi dengan kebiasaan memverifikasi berita.
Sebagai pengguna internet yang bijak, kita harus selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya.
Pastikan informasi yang diterima berasal dari sumber resmi, seperti situs pemerintah atau media yang telah terverifikasi.
Jangan mudah terprovokasi oleh kabar simpang siur.
Cek fakta, gunakan nalar kritis, dan jadilah bagian dari masyarakat yang lebih cerdas dalam bermedia. Turn Back Hoax!***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













