Publikbicara.com – Keluhan warga soal kondisi Sungai Citarum yang kian memprihatinkan akhirnya mendapat respons cepat dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Tak tanggung-tanggung, Dedi langsung turun ke lapangan, menyusuri salah satu sungai di Kabupaten Bandung Barat yang mengalir ke Citarum.
Pemandangan yang ia temui begitu memprihatinkan—tumpukan sampah menggunung dan limbah rumah tangga mengalir bebas ke sungai.
“Ini penumpukan sampah, nanti sampahnya lari ke Citarum dan numpuk di sana,” ujar Dedi dengan nada geram, seraya menunjuk tumpukan sampah yang mengapung di aliran sungai.
Tak hanya sampah, Dedi juga menemukan toilet-toilet warga yang limbahnya langsung dibuang ke sungai.
Ia mengungkapkan betapa berbahayanya kondisi ini karena air Sungai Citarum mengalir hingga ke Waduk Saguling, Cirata, dan Jatiluhur yang akhirnya digunakan untuk pertanian, peternakan, perikanan, serta kebutuhan air minum melalui PAM di Jakarta dan Purwakarta.
Tak mau tinggal diam, Dedi Mulyadi berjanji akan melakukan tindakan tegas.
Semua bangunan yang menggunakan aliran Sungai Citarum secara ilegal akan dibongkar, kecuali jembatan yang memang tak mungkin dibongkar.
Selain itu, Bupati Bandung Barat diperintahkan untuk segera mendata seluruh warga yang membuang limbah toilet ke sungai.
Solusinya? Pemerintah akan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal sebagai sistem pengolahan limbah rumah tangga yang lebih ramah lingkungan.
“Ini Citarum Harum bisa berubah jadi Citarum Bau kalau terus dibiarkan seperti ini!” tegasnya.
Tak hanya pemukiman warga, Dedi juga menemukan bahwa sumber sampah berasal dari Pasar Caringin dan Pasar Cigonewa.
Ia langsung mengusulkan agar tempat pembuangan sampah kedua pasar ini dipindah ke lokasi yang lebih jauh dari sungai.
Untuk mencegah sampah mengalir ke Citarum, setiap jembatan nantinya akan dipasangi jeruji besi sebagai penyaring sampah.
Lebih dari itu, satu petugas akan ditempatkan di setiap jembatan untuk berjaga 24 jam, memastikan tak ada sampah yang lolos.
“Kalau hujan, petugas ini harus turun tangan langsung!” tegas Dedi Mulyadi.
Ia memastikan bahwa anggaran akan segera disiapkan untuk menjalankan semua kebijakan ini.
Dedi menekankan bahwa solusi terbaik adalah kesadaran masyarakat itu sendiri.
Jika warga masih membuang sampah sembarangan, maka masalah ini akan terus berulang.
“Saya ingin masalah ini selesai, saya nggak mau tiap hari harus ngurusin sampah terus!” pungkasnya.
Kini, bola ada di tangan pemerintah dan masyarakat.
Apakah Sungai Citarum bisa kembali harum, atau akan terus menjadi lautan sampah?
Semua bergantung pada tindakan nyata mulai sekarang!***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













