Beranda Daerah Viral! Akibat Biaya Ambulan Mahal Keluarga Angkut Peti Jenazah Bayi dengan Motor

Viral! Akibat Biaya Ambulan Mahal Keluarga Angkut Peti Jenazah Bayi dengan Motor

Publikbicara.com – Sebuah video yang memperlihatkan beberapa pria mengangkut peti jenazah bayi menggunakan sepeda motor viral di media sosial.

Video berdurasi dua menit tiga detik itu beredar luas di berbagai grup Facebook dan WhatsApp, memicu keprihatinan publik.

Setelah ditelusuri, peristiwa ini terjadi di sekitar Observatorium Nasional Timau, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

READ  Jelang Ramadan, Wamentan Sudaryono Pastikan Stok Pangan Aman: Tak Perlu Panik Belanja!

Kejadian memilukan ini bermula dari perjuangan keluarga untuk menyelamatkan seorang ibu hamil bernama Ovi Marlina Kunua, yang dirujuk dari Puskesmas Naikliu ke RSUD Naibonat Kupang pada Selasa (25/2).

Menurut salah satu anggota keluarga, Gerson Lake, akses jalan yang rusak parah diperparah oleh hujan lebat, membuat mereka harus menyewa mobil dobel gardan seharga Rp2 juta agar Ovi bisa segera mendapat perawatan.

“Memang keluarga tidak mampu, tapi nekat sewa mobil agar nyawa ibu dan anak dalam kandungan bisa selamat,” ujar Gerson Lake, Sabtu (1/3).

READ  Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025

Setelah menempuh perjalanan panjang dari Puskesmas Naikliu selama enam jam, pasien akhirnya tiba di RSUD Naibonat.

Namun, kondisinya yang semakin kritis membuatnya harus dirujuk kembali ke RS Dedari. Sayangnya, rumah sakit tersebut penuh, sehingga Ovi akhirnya dibawa ke RSUD W. Z Yohanes Kupang.

Setelah perjuangan panjang, Ovi melahirkan pada Rabu (26/2) pukul 19.00 WITA, namun bayi perempuan yang dikandungnya telah meninggal dunia. Jenazah bayi kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dibawa pulang ke kampung halaman.

READ  Disdukcapil Kabupaten Bogor Luncurkan Aplikasi Japati, Permudah Layanan Kependudukan Terintegrasi

Jenazah Bayi Diangkut dengan Motor karena Biaya Ambulans Mahal

Pada Kamis (27/2) pukul 05.00 WITA, jenazah bayi dibawa menggunakan mobil pikap yang disewa seharga Rp800.000.

Namun, mobil hanya bisa sampai di Observatorium Nasional Timau, karena jalan menuju kampung terlalu rusak dan licin.

Keluarga sebenarnya ingin menyewa ambulans, tetapi biaya sewanya mencapai Rp1,6 juta, yang dianggap terlalu mahal.

READ  Perkuat Kemitraan Bisnis, Solusi Bangun Indonesia Ajak Pemilik Toko Bangunan Kunjungi Pabrik Narogong

Akhirnya, dengan kondisi yang serba terbatas, keluarga terpaksa mengangkut peti jenazah bayi menggunakan sepeda motor, diikat dengan tali seadanya, lalu melanjutkan perjalanan menuju rumah duka di Desa Fatunaus.

Setibanya di rumah duka, jenazah bayi langsung dimakamkan oleh keluarga dengan penuh duka.

Kisah ini menyoroti betapa sulitnya akses kesehatan di daerah terpencil, terutama bagi warga kurang mampu.

Infrastruktur jalan yang rusak parah membuat perjalanan menuju fasilitas kesehatan menjadi tantangan besar, bahkan dalam kondisi darurat.

READ  Sambut Ramadan 1446 H, Ketua DPRD Bogor Ajak Masyarakat Perkuat Toleransi dan Kepedulian Sosial

Peristiwa ini diharapkan menjadi perhatian pemerintah untuk segera memperbaiki akses jalan dan fasilitas kesehatan di daerah terpencil, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakJelang Ramadan, Wamentan Sudaryono Pastikan Stok Pangan Aman: Tak Perlu Panik Belanja!
Artikulli tjetërGubernur Jabar Dedi Mulyadi Wacanakan Wajib Militer bagi Pelajar yang Terlibat Geng Motor