Beranda News Anggota DPRD Egi Gunadi Wibawa Soroti Kasus Gizi Buruk di Parungpanjang Bogor

Anggota DPRD Egi Gunadi Wibawa Soroti Kasus Gizi Buruk di Parungpanjang Bogor

Publikbicara.com – Kasus gizi buruk kembali menjadi sorotan di Kabupaten Bogor. Setelah meninggalnya AM, bocah 9 tahun asal Parungpanjang akibat gizi buruk, laporan kasus serupa kembali muncul di wilayah yang sama.

Eggi Gunadi Wibawa, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, menyatakan bahwa kejadian ini harus menjadi peringatan keras bagi seluruh pihak, mulai dari pemerintah desa hingga kabupaten, agar lebih serius menangani masalah gizi buruk di masyarakat.

“Saya mendapat laporan ada lagi kasus gizi buruk di Parungpanjang. Ini harus segera ditangani agar tidak ada korban berikutnya,” tegas Eggi. seperti dilansir dari berbagai sumber. Rabu, (29/01/2025).

READ  Sekda Bogor Hadiri Konser Drum Purwacaraka: Dorong Kreativitas Jadi Identitas Cibinong

Menurutnya, kasus ini menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan akses terhadap layanan kesehatan dan bantuan gizi, terutama bagi masyarakat miskin.

Jika tidak segera diatasi, dikhawatirkan jumlah kasus gizi buruk akan terus bertambah dan menelan korban lainnya.

Tantangan dan Upaya Penanganan

Gizi buruk bukan hanya persoalan kurangnya asupan makanan bergizi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, kesehatan ibu dan anak, serta keterlambatan intervensi pemerintah.

READ  Jalan Ambrol di Jasinga Resahkan Warga, Kadis PUPR Bogor Janji Perbaikan Segera

Pemerintah Kabupaten Bogor sebenarnya telah memiliki berbagai program penanganan gizi buruk, seperti:
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) khusus untuk anak-anak dengan gizi buruk
Pendampingan dan pemantauan kesehatan di puskesmas
Rujukan ke rumah sakit bagi kasus yang membutuhkan perawatan lebih lanjut

Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih ada anak-anak yang terabaikan hingga mengalami kondisi kritis.

READ  Kasus Mutilasi di Ngawi: Potongan Tubuh Korban Ditemukan di Beberapa Daerah

Lambatnya pendataan warga miskin ekstrem menjadi salah satu kendala utama dalam penyaluran bantuan.

Harapan ke Depan

Kasus AM dan laporan terbaru ini menjadi cambuk bagi pemerintah dan semua pihak terkait untuk lebih aktif dalam menemukan dan menangani anak-anak yang berisiko mengalami gizi buruk.

Ke depan, dibutuhkan langkah yang lebih proaktif, seperti pemantauan kesehatan sejak kehamilan, edukasi gizi bagi masyarakat, serta percepatan distribusi bantuan bagi keluarga rentan.

READ  Rahasia Panjang Umur ala Masyarakat China: Gaya Hidup Sehat yang Telah Bertahan Ribuan Tahun

“Kita tidak boleh menunggu ada korban lagi. Semua pihak harus turun tangan untuk memastikan tidak ada lagi anak yang kehilangan nyawa karena gizi buruk,” pungkas Eggi.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakDibalik Hari Gizi dan Pangan Nasional: Anak-anak di Bogor Masih Rawan Gizi Buruk. Ini Faktanya!
Artikulli tjetërAda Apa Dengan Pemerintahan di Kecamatan Jasinga? Hingga Pemuda Jasinga Lontarkan Satir Kritik Tajam