Beranda News Janur dan Kebudayaan: Simbol Hajatan yang Sarat Makna di Jawa Barat

Janur dan Kebudayaan: Simbol Hajatan yang Sarat Makna di Jawa Barat

Janur dan Kebudayaan: Simbol Hajatan yang Sarat Makna di Jawa Barat

Bogor, SobaTani – Di berbagai wilayah di Indonesia, janur kuning memiliki makna mendalam sebagai simbol hajatan. Di beberapa daerah, keberadaan janur menjadi pertanda bahwa sebuah perayaan tengah berlangsung, baik itu pernikahan, khitanan, maupun acara adat lainnya.

Namun, di Jawa Barat, tidak semua daerah dapat dengan mudah memperoleh janur untuk hajatan. Di beberapa tempat, janur harus dibeli dengan harga yang cukup mahal. Sementara di daerah lain, janur justru diperoleh secara gratis karena dibuat secara swadaya oleh masyarakat setempat.

Di Kabupaten Bogor bagian barat, seperti di Kecamatan Jasinga dan Cigudeg, tradisi gotong royong dalam pembuatan janur kuning masih terjaga kuat. Masyarakat di sana, khususnya para pria, secara sukarela membuat janur untuk keluarga yang akan menggelar hajatan. Hal ini telah menjadi bagian dari budaya turun-temurun yang terus dijaga.

Bagi warga setempat, janur bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga simbol kebersamaan dan kepedulian sosial. Dengan adanya tradisi ini, beban biaya hajatan menjadi lebih ringan, sekaligus memperkuat nilai-nilai gotong royong di tengah masyarakat.

Di era modern yang serba praktis, tradisi seperti ini menjadi bukti bahwa kearifan lokal masih bertahan di tengah arus globalisasi. Keberadaan janur dalam sebuah hajatan bukan hanya sekadar simbol perayaan, tetapi juga mencerminkan eratnya hubungan sosial dan budaya masyarakat Jawa Barat.***

READ  Nadiem Makarim Resmi Jadi Tersangka, Titip Pesan Haru untuk Keluarga

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakJanur Kuning: Makna, Simbolisme, dan Penggunaannya dalam Tradisi Indonesia
Artikulli tjetërBolehkah Poligami dalam Satu Akad? Ini Penjelasan Fiqihnya