Beranda News Proyek Pemagaran di SDN Pangradin 02 Mangkrak, Kepala Sekolah Kecewa: Ada Apa?

Proyek Pemagaran di SDN Pangradin 02 Mangkrak, Kepala Sekolah Kecewa: Ada Apa?

Publikbicara.com – Proyek pemagaran SDN Pangradin 02 di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 sebesar Rp169 juta, hingga kini belum rampung.

Kondisi ini memunculkan kekecewaan dari Kepala Sekolah SDN Pangradin 02, Endi Mulyadi, yang mendapati proyek tersebut mangkrak tanpa kejelasan.

Raut kekecewaan tergambar jelas di wajah Endi. Ia menyatakan keprihatinannya karena proyek yang seharusnya selesai pada 23 Desember 2024 ini justru terbengkalai.

READ  Pratikno: Screening Kesehatan Gratis untuk Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia

Selain itu, material bangunan yang berserakan di sekitar area sekolah juga mengganggu aktivitas siswa, terutama saat jam istirahat.

“Pokoknya saya ingin dibereskan saja sesuai rencana, dan barang-barang material yang berserakan ini juga harus segera dibereskan. Kondisi ini sangat mengganggu anak-anak saat istirahat,” ungkap Endi kepada media, Selasa (14/1/2025).

Namun, hingga kini pihak terkait yakni, CV Tunas Raya Abdi termasuk Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, belum memberikan respons atas keterlambatan proyek ini.

READ  Pratikno: Screening Kesehatan Gratis untuk Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia

Pasalnya, Kadisdik Kabupaten Bogor, Drs. Bambang Widodo Tawekal, saat dikonfirmasi redkasi melalui perpesanan WhatsApp belum menanggapi upaya konfirmasi yang dilakukan.

Hal yang sama juga berlaku untuk Kabid Sarana dan Prasarana (Sarpas) Warman Ghaisan dan Kasi Rehabilitasi Sekolah Dasar Ahmad Jayadi alias Jay, yang hingga berita ini diterbitkan memilih bungkam.

Ketidakjelasan Penyedia Jasa Jadi Catatan:

CV. Tunas Raya Abadi, selaku penyedia jasa yang bertanggung jawab atas proyek tersebut, juga belum memberikan keterangan.

READ  Decan Dorong Potensi Desa Wisata, DPRD Jawa Barat Sosialisasikan Perda Desa Wisata di Ciampea

Ketidakjelasan ini semakin memperparah kondisi di lapangan. Berdasarkan papan informasi proyek, pekerjaan ini seharusnya dimulai sejak 3 Desember 2024 dan selesai pada 23 Desember 2024.

Namun kenyataannya, proyek masih mangkrak hingga pertengahan Januari 2025.

Dampak Mangkraknya Proyek:

Selain mengganggu kenyamanan siswa, mangkraknya proyek ini memunculkan pertanyaan besar terkait pengelolaan anggaran dan pengawasan pelaksanaan proyek oleh pemerintah daerah.

READ  Decan Dorong Potensi Desa Wisata, DPRD Jawa Barat Sosialisasikan Perda Desa Wisata di Ciampea

Publik berhak mendapatkan kejelasan mengenai alasan keterlambatan proyek ini, mengingat dana yang digunakan berasal dari APBD yang merupakan uang rakyat.

Pemerintah Kabupaten Bogor, khususnya Disdik, perlu segera memberikan penjelasan kepada masyarakat dan mengambil langkah tegas agar proyek ini dapat segera diselesaikan.

Tidak hanya itu, transparansi dari CV. Tunas Raya Abadi sebagai penyedia jasa juga diperlukan untuk menjamin akuntabilitas penggunaan anggaran.

READ  Nikita Mirzani Buka Kesempatan Beasiswa Gratis, Komitmen Sekolahkan Anak Hingga S3

Jika dibiarkan, kasus ini dapat mencederai kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah dan penyedia jasa dalam menjalankan proyek pembangunan yang semestinya menjadi prioritas demi mendukung pendidikan anak-anak.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakPratikno: Screening Kesehatan Gratis untuk Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia
Artikulli tjetërPemerintah Kaji Kebijakan Libur Sekolah Sebulan Penuh di Ramadan 2025: Pro dan Kontra Bermunculan