Publikbicara.com – Situasi memanas sempat melanda Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Hal itu dipicu pernyataan Kepala Desa (Kades) Situ Udik, Mamat Sudin, yang disampaikan melalui grup WhatsApp, memicu reaksi keras dari para RT/RW.
Mereka merasa tidak nyaman dengan isi pesan tersebut, yang dinilai terlalu menekan dan tidak sepatutnya dilontarkan di ruang publik seperti grup WhatsApp.
Dalam pernyataannya, Kades Mamat Sudin meminta seluruh Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD), termasuk RT/RW, untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara maksimal.
Ia juga menegaskan, jika ada yang tidak menjalankan tupoksi dengan baik, maka mereka diminta menyerahkan Surat Keputusan (SK) dan jabatan kepada masyarakat.
“Di periode sekarang, saya tidak berharap adanya bekerja semaunya. Jika ada yang keberatan, silakan temui saya langsung,” ujar Mamat Sudin dalam statemen yang dilansir dari reporterdesa.com pada Senin, (06/01/2025).
Tak hanya itu, pernyataan Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Situ Udik, dengan inisial H menyampaikan kritik serupa kepada RT/RW, semakin memperkeruh suasana.
H, menegaskan pentingnya menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dengan baik agar sinergi dengan pemerintah desa tetap terjaga.

Namun, pernyataan ini justru mendapat tanggapan negatif dari sejumlah RT/RW.
Lebih lanjut, pernyataan Kades dan Wakil Ketua BPD tersebut dianggap tidak sesuai dan cenderung merendahkan posisi RT/RW sebagai perangkat yang berperan penting di tengah masyarakat.
Sejumlah RT/RW menyatakan keberatan dan menuntut agar Kades Mamat Sudin mencabut pernyataannya atau menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
Namun, hingga beberapa hari berlalu, permintaan tersebut tidak dipenuhi.
Akibatnya, para RT/RW memutuskan untuk mengambil langkah tegas. Mereka berinisiatif menyerahkan SK jabatan masing-masing sebagai bentuk protes.
Penyerahan SK dijadwalkan berlangsung pada Senin, 6 Januari 2025 tadi sekitar pukul 09.00 WIB di Kantor Desa Situ Udik.
“Kami merasa sudah tidak dihargai. Kalau memang itu yang diinginkan Kades, kami siap menyerahkan SK,” ujar salah satu koordinator.
Klarifikasi Kades Situ Udik, Mamat Sudin:
Di samping itu, saat dikonfirmasi secara langsung oleh redaksi melalui pesan WhatsApp, Mamat Sudin mengelak hal itu tidak ada.
“Wa ‘alaikum salam…tdak ada sudah clear.” ucap balasan Kades Situ Udik singkat.
Namun diketahui, Kades Situ Udik tersebut sudah menjumpai para RT dan RW, Kades Mamat Sudin menyampaikan bahwa pernyataannya tidak bertujuan untuk menyakiti pihak mana pun.
Ia menegaskan, pernyataan tersebut hanya sebagai pengingat agar seluruh perangkat desa bekerja lebih optimal.
“Saya hanya ingin mengingatkan. Jika ada yang tersinggung, saya sudah meminta maaf sebelumnya. Tidak ada niat untuk menyakiti,” jelas Mamat Sudin seperti dilansir daei berbagai sumber.
Persoalan ini mencerminkan pentingnya komunikasi yang baik antara pemerintah desa dan perangkatnya.
Pengamat tata kelola desa menyebut, konflik seperti ini bisa dihindari jika setiap pihak menjalankan perannya dengan bijaksana dan saling menghormati.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













