Publikbicara.com – Jakarta, Desember 2024 – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI menunjukkan kinerja yang solid hingga November 2024, dengan laba bersih bank only tumbuh 4% YoY menjadi Rp19,8 triliun sepanjang 11 bulan pertama 2024.
Meski demikian, pertumbuhan ini masih di bawah target konsensus untuk konsolidasi FY24 sebesar 5,8% YoY.
Kinerja positif ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang menguat. Namun, tekanan pada Net Interest Margin (NIM) dan meningkatnya beban operasional menjadi tantangan yang harus dihadapi perseroan.
Faktor Pendukung dan Tantangan BBNI
1. NIM Masih di Bawah Target
Net Interest Margin (NIM) BBNI tercatat sebesar 4% pada November 2024, naik 9 bps YoY namun turun 28 bps MoM. Secara kumulatif, NIM selama 11M24 berada di level 3,9%, lebih rendah dari target manajemen yang mematok NIM ≥4% untuk FY24.
2. Lonjakan Beban Operasional
Beban operasional bank meningkat signifikan hingga Rp2,7 triliun pada November 2024 (+23% YoY, +21% MoM). Salah satu pendorong utama adalah kenaikan beban tenaga kerja yang mencapai Rp1,5 triliun (+56% YoY, +40% MoM). Hal ini berdampak pada penurunan Pre-provision Operating Profit (PPOP) sebesar 2,4% YoY menjadi Rp30,3 triliun selama 11M24.
3. Credit Cost Tetap Terjaga
Meskipun menghadapi tantangan lain, BBNI berhasil menjaga credit cost (CoC) pada level 1,1% di November 2024, sesuai dengan target manajemen sebesar ±1% untuk FY24. Beban provisi juga mencatat penurunan hingga Rp6,4 triliun (-19% YoY) sepanjang 11 bulan pertama 2024.
4. Pertumbuhan Kredit dan DPK Menguat
Kredit BBNI tumbuh 11% YoY pada November 2024, selaras dengan target manajemen sebesar 10-12% untuk FY24. Di sisi lain, DPK tumbuh 7% YoY, meningkat signifikan dari Oktober 2024 yang hanya mencatat pertumbuhan 2,9% YoY. Loan-to-Deposit Ratio (LDR) BBNI tercatat sebesar 94,4%, tertinggi di antara bank besar lainnya.
Outlook dan Tantangan ke Depan
Dengan kinerja yang solid di sektor kredit dan DPK, BBNI optimis dapat mempertahankan pertumbuhan meski masih menghadapi tekanan pada margin bunga bersih dan beban operasional. Fokus pada efisiensi dan optimalisasi biaya diharapkan menjadi strategi utama untuk meningkatkan profitabilitas ke depannya.
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, kinerja BBNI menjadi barometer penting dalam mencerminkan kondisi sektor perbankan nasional. Di tengah tantangan ekonomi global, pencapaian BBNI tetap memberikan sinyal positif terhadap keberlanjutan pertumbuhan sektor keuangan di Tanah Air.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













