Publikbicara.com – Washington, DC – Federal Reserve (The Fed) resmi memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran 4,25–4,50% pada Rabu (19/12) waktu setempat.
Keputusan ini sesuai dengan ekspektasi pasar, namun proyeksi untuk 2025 menghadirkan sinyal kehati-hatian dari bank sentral AS.
Dalam laporan terbaru, The Fed memprediksi penurunan suku bunga di 2025 akan lebih terbatas dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Faktor utama di balik langkah ini adalah disinflasi yang berjalan lebih lambat dari yang diharapkan serta ketidakpastian kebijakan ekonomi dari presiden terpilih AS, Donald Trump.
Inflasi Lebih Tinggi dari Proyeksi Sebelumnya
The Fed memproyeksikan inflasi pada 2025 berada di angka 2,5%, lebih tinggi dari estimasi sebelumnya sebesar 2,1%.
Kondisi ini mencerminkan tantangan dalam menekan kenaikan harga meskipun suku bunga sudah berada pada level tinggi.
Sebagai dampaknya, The Fed hanya memproyeksikan pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps sepanjang 2025, jauh lebih rendah dari estimasi awal yang mencapai 100 bps.
Ketidakpastian Kebijakan Ekonomi Trump
Ketidakpastian terkait kebijakan fiskal dan perdagangan yang akan diusung Donald Trump setelah kembali ke Gedung Putih turut menjadi pertimbangan dalam proyeksi ini.
“Kami harus mempertimbangkan dampak dari arah kebijakan yang mungkin berubah secara signifikan pada tahun-tahun mendatang,” ujar salah satu pejabat The Fed.
Langkah berhati-hati ini menunjukkan komitmen The Fed dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah berbagai tantangan domestik dan global.
Sementara itu, investor dan pelaku pasar diharapkan terus memantau langkah-langkah kebijakan lebih lanjut yang akan diambil oleh bank sentral terbesar di dunia ini.
Dampak ke Depan
Dengan proyeksi ini, tekanan terhadap pasar keuangan global diperkirakan tetap tinggi.
Investor akan mencermati langkah lanjutan dari The Fed, terutama dalam menavigasi situasi yang kompleks akibat tekanan inflasi dan ketidakpastian kebijakan politik.
Keputusan terbaru ini menegaskan bahwa dinamika ekonomi AS akan tetap menjadi perhatian utama pasar dunia, terutama dalam menyongsong tahuN-tahun mendatang.**
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













