Publikbicara.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti ancaman baru dalam perdagangan global yang dipicu oleh kebijakan proteksionis Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Dalam konferensi pers APBN KiTA pada Rabu, 11 Desember 2024, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia sedang bersiap menghadapi dampak dari langkah Trump yang berpotensi memicu ketegangan baru dalam ekonomi dunia.
“Tarif kini menjadi instrumen yang mencerminkan persaingan, ketegangan politik, dan keamanan global. Ini tentu berdampak langsung pada perekonomian,” ujar Sri Mulyani.
Trump, yang dikenal dengan pendekatan proteksionisnya, berencana menaikkan tarif bea masuk dan pajak terhadap sejumlah negara. Kebijakan ini disebut-sebut sebagai ancaman terjadinya “Perang Dagang Jilid II,” dengan target utama negara-negara seperti China, Kanada, dan Meksiko.
Bahkan, dalam pernyataannya usai memenangkan pemilu AS, Trump mengancam akan menerapkan tarif 100 persen kepada anggota BRICS, seperti Brasil dan India, serta tarif hingga 60 persen untuk China.
Dampak Luas Kebijakan Trump
Sri Mulyani menegaskan bahwa kebijakan tarif yang agresif ini dapat memengaruhi perdagangan internasional secara signifikan, termasuk Indonesia.
“Instrumen keuangan seperti tarif kini menjadi proxy dalam ketegangan global. Ini menunjukkan bagaimana politik dan keamanan dapat berimplikasi pada perdagangan,” tambahnya.
Pemerintah Indonesia kini tengah mengkaji langkah strategis untuk memitigasi potensi dampak dari kebijakan Trump tersebut.
Indonesia diperkirakan akan memperkuat diplomasi perdagangan serta mencari peluang kerja sama dengan negara-negara mitra dagang lain guna menjaga stabilitas ekspor dan impor.
Kebijakan tarif tinggi ini sebelumnya telah memicu kekhawatiran banyak negara, terutama di tengah upaya pemulihan ekonomi global pasca-pandemi.
Langkah ini dianggap dapat mengganggu rantai pasok internasional dan memicu tekanan terhadap negara-negara berkembang.
Langkah Antisipasi Indonesia
Dalam menghadapi dinamika global ini, Sri Mulyani memastikan pemerintah terus memonitor perkembangan dan mempersiapkan langkah adaptif untuk melindungi ekonomi nasional.
“Kita akan fokus pada diversifikasi pasar dan memperkuat daya saing produk lokal agar tetap kompetitif di tengah tantangan global,” jelasnya.
Pernyataan Sri Mulyani ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapan Indonesia dalam menghadapi gejolak ekonomi global yang dipengaruhi oleh kebijakan negara adidaya seperti AS.
Kedepannya, Indonesia diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis agar tetap tangguh menghadapi tekanan ekonomi dunia.**
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













