Beranda News Negara-Negara Arab Kecam Keras Perampasan Wilayah Suriah oleh Israel

Negara-Negara Arab Kecam Keras Perampasan Wilayah Suriah oleh Israel

Publikbicara.com – Langkah kontroversial Israel yang memasuki wilayah Suriah di luar Dataran Tinggi Golan kembali memicu kecaman internasional, terutama dari negara-negara Arab.

Israel dikabarkan merebut beberapa pos di zona penyangga, dengan dalih mencegah serangan kelompok oposisi bersenjata Suriah ke wilayahnya.

Qatar, Irak, dan Arab Saudi secara tegas mengecam tindakan tersebut. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Qatar menyebut langkah Israel sebagai “perkembangan berbahaya” dan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Suriah.

READ  Sifat Asli Agus Buntung Terkuak, Kasus Pelecehan Seksual di NTB Kembali Jadi Sorotan

Qatar menilai tindakan itu melanggar hukum internasional dan berpotensi memicu ketegangan di kawasan.

“Kebijakan memaksakan fait accompli yang dilakukan penjajah Israel, termasuk upayanya untuk menduduki wilayah Suriah, akan membawa kawasan tersebut ke dalam kekerasan dan ketegangan lebih lanjut,” bunyi pernyataan Kemlu Qatar.

Senada, Arab Saudi mengecam tindakan Israel sebagai pelanggaran hukum internasional yang berkelanjutan.

READ  Ketua MK Prediksi Lebih dari 300 Sengketa Pilkada 2024

Riyadh menegaskan bahwa Dataran Tinggi Golan adalah bagian dari wilayah Suriah yang dicaplok secara ilegal oleh Israel. Saudi juga meminta komunitas internasional untuk bersikap tegas terhadap agresi ini.

“Irak dengan keras mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap hukum internasional,” tulis pernyataan resmi Kemlu Irak. Baghdad juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan tegas menghentikan agresi ini.

Langkah Bersejarah yang Memicu Ketegangan
Untuk pertama kalinya sejak Perang Yom Kippur pada 1973, Israel mengambil alih zona penyangga di Suriah.

READ  RSUD Leuwiliang Hadirkan Layanan Inovatif untuk Anak Berkebutuhan Khusus: Ini Kata dr. Vitrie Winastri

Wilayah ini sebelumnya dijaga oleh Tentara Nasional Lebanon, namun kekosongan kekuasaan terjadi setelah kelompok oposisi bersenjata menggulingkan Presiden Bashar Al Assad.

Israel tidak hanya merebut wilayah tersebut, tetapi juga memperingatkan warga Suriah di lima area agar tidak meninggalkan rumah mereka, menciptakan ketakutan dan ketegangan di tengah masyarakat.

Sejak menduduki sebagian besar Dataran Tinggi Golan pada 1967 dan mencaploknya secara ilegal pada 1981, Israel terus memperluas kendali di wilayah strategis ini.

READ  KPU Jabar Resmi Tetapkan Gubernur - Wakil Gubernur Jawa Barat

Tindakan terbaru ini dinilai sebagai eskalasi agresi yang berpotensi memperburuk situasi geopolitik di Timur Tengah.

Dampak terhadap Kawasan
Para pengamat menilai, langkah Israel ini tak hanya melanggar hukum internasional tetapi juga mengancam stabilitas regional.

Dengan kedaulatan Suriah yang semakin dipertaruhkan, upaya perdamaian di Timur Tengah menghadapi tantangan berat.

READ  Munas Tandingan PMI: Agung Laksono Klaim Dukungan dan Siap Daftar ke Kemenkumham

Kecaman yang disuarakan oleh negara-negara Arab menjadi seruan bagi masyarakat internasional untuk menghentikan langkah Israel yang dinilai sebagai ancaman nyata bagi perdamaian global.

Apakah Dewan Keamanan PBB akan bertindak tegas atau hanya sekadar mengeluarkan kecaman, masih menjadi pertanyaan besar.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakSifat Asli Agus Buntung Terkuak, Kasus Pelecehan Seksual di NTB Kembali Jadi Sorotan
Artikulli tjetërBentrokan Dua Kelompok Warga di Bangkalan Gegara Parkir, Polisi Amankan Tiga Pelaku