Beranda Daerah Festival SADA AWI: Suguhkan Tradisi Dan Modernitas Dalam Balutan Musik Dan Seni

Festival SADA AWI: Suguhkan Tradisi Dan Modernitas Dalam Balutan Musik Dan Seni

Publikbicara.com — Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX Jawa Barat, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. Menggelar Festival SADA AWI, dimana Festival tersebut menjadi ajang bertemunya tradisi dan modernitas dalam balutan musik dan seni.

Acara itu diselenggarakan di Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat (Dago Tea House) pada Rabu (02/12)

Kepala BPK Wilayah IX Retno Raswaty Festival SADA AWI mengatakan, acara ini bukan hanya hiburan. Melainkan, pihaknya ingin menjaga nilai-nilai budaya lokal.

Ia pun menyebut dalam acara tersebut, pihaknya menyuguhkan berbagai penampilan hingga alat-alat tradisional yang terbuat dari bambu. Sebab tambahnya bambu merupakan salah satu simbol budaya Sunda.

“Bambu adalah simbol kehidupan dalam budaya Sunda. Ia mengajarkan kita tentang fleksibilitas, ketahanan, dan harmoni dengan alam,” sebutnya.

Festival ini bukan hanya menghidupkan kembali kecintaan masyarakat terhadap bambu, tetapi juga membuka mata akan potensi ekonominya. Retno menekankan bahwa bambu tidak hanya sekadar bahan untuk kerajinan atau musik, tetapi juga memiliki nilai filosofis yang mendalam.

“Kami ingin masyarakat memahami bahwa bambu adalah jembatan antara tradisi, teknologi, dan lingkungan,” tambahnya.

Ia pun berharap, dengan memanfaatkan bambu sebagai medium kreatif, Festival SADA AWI menyajikan refleksi mendalam tentang bagaimana kekayaan budaya bisa berdampingan dengan inovasi.

“Festival ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kembali nilai-nilai luhur yang diwariskan nenek moyang, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk melestarikan budaya lokal,” ucapnya.

“SADA AWI bukan hanya perayaan seni, tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan antara tradisi dan modernitas,” tandasnya.

Dalam acara tersebut, menyuguhkan 1.115 penampil dari 34 sanggar musik bambu dari seluruh penjuru Jawa Barat memeriahkan acara ini. Suasana semakin hidup dengan kolaborasi epik antara grup musik elektronik Bottlesmoker dan kelompok musik tradisional Karinding Attack.

READ  Dipercaya Baris Kolot, H. Sukanta Kembali Nahkodai SABAKI

Perpaduan musik modern dan tradisional ini menciptakan harmoni unik yang membius penonton, membuktikan bahwa warisan leluhur tetap relevan di tengah gempuran zaman. **(Dra)

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakPLN Jabar Lakukan Recovery 1.383 Gardu Terdampak Cuaca Buruk
Artikulli tjetërAliansi Masyarakat Menggugat Gelar Aksi di Depan Kantor Disdukcapil: Desak Transparansi Pengurusan E-KTP