Publikbicara.com – Sebuah momen tak terduga di tengah tausiah seorang penceramah mendadak viral dan memicu perdebatan di media sosial.
Sang penceramah, yang tengah memberikan ceramah agama, terlihat mencemooh seorang pedagang air asongan yang melintas di lokasi.
Sikapnya itu memicu reaksi keras dari netizen, yang ramai-ramai melayangkan kritik tajam hingga membully penceramah tersebut.
Para netizen mengaitkan peristiwa ini dengan sebuah pepatah bijak dari Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, yakni tentang pentingnya adab melebihi ilmu.
Mereka menilai bahwa tindakan sang penceramah mencederai nilai-nilai yang seharusnya dijunjung tinggi, terutama dalam momen tausiah yang semestinya penuh hikmah.
Ra Dien, seorang penulis yang turut memberikan pandangannya, menyoroti fenomena ini dengan pendekatan berbeda.
“Adab lebih utama daripada ilmu itu adalah tetap tenang dan diam serta tidak mudah terprovokasi atas hal-hal yang tersiar sepenggal-sepenggal di media sosial,” tulisnya.
Ia mengingatkan publik agar tidak mudah terprovokasi oleh potongan-potongan informasi yang belum tentu menggambarkan keseluruhan kejadian.
Fenomena ini menyoroti betapa besarnya pengaruh media sosial dalam membentuk opini publik.
Sekaligus pentingnya kesadaran akan etika dalam berkomunikasi, baik bagi penceramah maupun masyarakat umum.
Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa setiap individu, terlebih yang memiliki pengaruh, perlu menjaga sikap dan ucapan demi menciptakan harmoni di tengah masyarakat.
Sementara itu, sang penceramah hingga kini belum ke dapati memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut.
Netizen pun terus menggelorakan diskusi tentang esensi adab dalam kehidupan sehari-hari, menempatkan kisah ini sebagai pelajaran berharga bagi semua pihak.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













