Publikbicara.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat telah mengumumkan tema debat publik kedua untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jabar 2024.
Mengusung tema besar Budaya Inovatif Jawa Barat yang Gemah Ripah, Repeh Rapih, debat ini akan digelar di Kabupaten Cirebon dan disiarkan langsung oleh stasiun televisi swasta pada 19 November 2024.
Subtema yang akan dibahas dalam debat ini mencakup isu-isu penting seperti industri budaya, pariwisata, mitigasi bencana, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), kualitas lingkungan hidup, hingga toleransi beragama.
Komisioner KPU Jabar, Hedi Ardia, mengungkapkan beberapa penyesuaian pada debat kedua ini. Salah satu yang mencolok adalah penambahan durasi jawaban bagi pasangan calon (paslon).
“Durasi jawaban paslon yang sebelumnya hanya 45 detik, kini kami tambahkan menjadi 60 detik. Ini sebagai respons atas masukan dari debat pertama,” jelas Hedi saat ditemui di Bandung, Jumat (16/11/2024).
Selain itu, terdapat perubahan aturan terkait atribut kampanye. Para pendukung paslon kini diizinkan mengenakan atribut kampanye berupa pakaian, berbeda dengan debat sebelumnya yang melarang atribut di area debat.
“Kalau di kampus kemarin, kami larang atribut kampanye. Namun, untuk debat kedua ini, atribut kampanye yang melekat di badan seperti pakaian kami perbolehkan,” tambah Hedi.
Jumlah pendukung yang diperbolehkan hadir juga mengalami penyesuaian. Kapasitas lokasi debat yang lebih kecil dibandingkan lokasi sebelumnya menjadi alasan utama.
“Dari total 100 pendukung per paslon, hanya 50 yang diizinkan masuk ke dalam lokasi debat. Sisanya akan berada di luar gedung dengan fasilitas tenda yang telah kami sediakan,” ungkapnya.
Mengupas Budaya dan Inovasi Jawa Barat
Tema Budaya Inovatif Jawa Barat dirancang untuk menggali visi dan solusi pasangan calon terhadap isu-isu strategis daerah.
“Subtema mencakup industri budaya, pariwisata, mitigasi bencana, peningkatan PAD, kualitas lingkungan hidup, dan toleransi beragama. Ini mencerminkan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi Jawa Barat,” jelas Hedi.
Dengan format yang lebih interaktif dan isu-isu yang relevan, debat kedua ini diharapkan menjadi ajang untuk mengukur kompetensi dan visi masing-masing paslon dalam membawa Jawa Barat menuju masa depan yang lebih baik.
Masyarakat pun diundang untuk menyaksikan debat ini sebagai bagian dari proses demokrasi yang transparan dan berkualitas.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













