Beranda News Prabowo Subianto Lantik Kabinet Baru: Pemecahan Kementerian, Langkah untuk Efisiensi atau Beban...

Prabowo Subianto Lantik Kabinet Baru: Pemecahan Kementerian, Langkah untuk Efisiensi atau Beban Baru?

Publikbicata.com – Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik 48 Menteri dan 5 Kepala Lembaga setingkat Menteri dalam Kabinet Merah Putih di Istana Negara pada Senin (21/10/2024).

Pembentukan kabinet ini menarik perhatian karena sembilan kementerian mengalami pemecahan, membuat struktur pemerintahan terlihat ‘gemuk.’

Namun, menurut Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, langkah ini justru membuat kabinet lebih efisien dan ramping.

READ  Kementan Raih Penghargaan Kinerja Terbaik di Kementerian dan Lembaga Awards 2024, Transformasi Pertanian Jadi Sorotan

“Kementerian yang sebelumnya besar kini dipisah sehingga organisasi menjadi lebih ramping dan fokus,” ujar Hasan dalam konferensi pers usai pelantikan.

Ia menambahkan, keberadaan tujuh Menteri Koordinator (Menko) yang baru ditunjuk akan memegang peran sentral dalam mengoordinasikan berbagai kementerian di bawah naungannya, menciptakan alur kerja yang lebih teratur.

Pemecahan Kementerian: Langkah Efisiensi atau Kerumitan Tambahan?

READ  Nasi Lemak Enak yang Wajib Dicoba Saat di Kuala Lumpur!

Dilansir dari berbagai sumber, salah satu kementerian yang mengalami pemecahan adalah Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Kini, Kemenko ini terpisah menjadi Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang dipimpin Pratikno, serta Kemenko Pemberdayaan Masyarakat di bawah Abdul Muhaimin Iskandar.

Serupa dengan itu, Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) dibagi menjadi dua kementerian, yakni Kemenko Bidang Politik dan Keamanan yang dipimpin Budi Gunawan, serta Kemenko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan di bawah Yusril Ihza Mahendra.

READ  Nikmati Lezatnya Pan Mee Mulai dari MYR 3.90, Bisa Jadi Oleh-Oleh dari Oriental Kopi!

Pecahan ini tak hanya terjadi di kementerian koordinator, tetapi juga pada sejumlah kementerian teknis.

Contohnya, Kementerian Kehutanan yang kini berdiri sendiri terpisah dari Kementerian Lingkungan Hidup, serta Kementerian Pekerjaan Umum yang kini berbeda dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Fokus Lebih Tajam dalam Pengelolaan

READ  Lezat dan Menggugah Selera, Pan Mee dengan 4 Varian Rasa Ini Wajib Dicoba!

Pemerintah menegaskan, perubahan ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap bidang dapat dikelola dengan lebih terfokus dan terarah.

Kementerian-kementerian yang dulunya memegang portofolio besar kini dipecah agar masing-masing aspek dapat ditangani secara lebih spesifik.

Salah satu contohnya adalah pemecahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

READ  Pineapple Tart: Oleh-Oleh Wajib dari Malaysia yang Bikin Nagih!

Kini, kementerian tersebut dibagi menjadi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang dipimpin Abdul Mu’ti.

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang dikomandoi Satryo Soemantri Brodjonegoro, serta Kementerian Kebudayaan yang dikepalai oleh Fadli Zon.

Dengan pembagian ini, diharapkan pendidikan di semua jenjang dapat dikelola secara lebih efektif dan efisien.

Kontroversi Kabinet ‘Gemuk’

READ  PT BJM Berbagi Tali Kasih Melalui CSR, Bos Cacang: Selain Itu Kitapun Gelar Tasyakuran Atas Dilantiknya Presiden Terpilih

Meski pemerintah menekankan efisiensi, beberapa kalangan menyoroti langkah ini sebagai tindakan yang justru memperbesar struktur birokrasi.

Banyak yang mempertanyakan apakah pemecahan ini akan benar-benar meningkatkan kinerja pemerintah, atau malah menambah beban administratif dan memperpanjang rantai koordinasi.

Namun, Prabowo dan Gibran tampaknya yakin bahwa kabinet ini merupakan formula terbaik untuk menghadapi tantangan besar dalam lima tahun ke depan.

READ  Gibran Rakabuming Pecahkan Rekor, Jadi Wakil Presiden Termuda RI

Kombinasi menteri berpengalaman dan struktur organisasi yang lebih spesifik diharapkan mampu mewujudkan visi pembangunan nasional yang lebih merata dan inklusif.

Dengan kabinet baru ini, pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029 bersiap untuk memulai perjalanan baru yang diwarnai dengan tantangan besar di berbagai sektor.

Hanya waktu yang akan menjawab apakah langkah ini akan membawa perubahan signifikan bagi Indonesia.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakKementan Raih Penghargaan Kinerja Terbaik di Kementerian dan Lembaga Awards 2024, Transformasi Pertanian Jadi Sorotan
Artikulli tjetërKoramil 0621/24 Jasinga Ikuti Upacara Hari Santri Nasional 2024 di Jasinga: Menggelorakan Semangat Juang Menuju Masa Depan