Publikbicara.com – Rabu, 16 Oktober 2024, dunia kembali menyaksikan ketegangan di Timur Tengah ketika Israel melancarkan serangan di wilayah Nabatieh, Lebanon.
Insiden tersebut menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk Wali Kota Nabatieh, yang menambah daftar korban sipil di tengah konflik yang semakin memanas.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengonfirmasi jumlah korban, sementara militer Israel mengakui bertanggung jawab atas serangan ini.
Israel mengklaim bahwa aksi militer tersebut ditujukan untuk menyerang kelompok Hizbullah, namun serangan ini juga berdampak pada warga sipil dan infrastruktur kota.
Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, menyampaikan keprihatinannya atas situasi tersebut.
Ia menegaskan bahwa serangan tersebut telah memperburuk kondisi kemanusiaan di Lebanon.
“Penderitaan yang dialami warga Lebanon kini telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Hennis-Plasschaert, menyoroti dampak luas serangan yang juga menghancurkan fasilitas sipil penting.
Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon telah memicu kekhawatiran global akan potensi eskalasi konflik yang lebih besar, terutama dengan banyaknya korban dari kalangan sipil.
Situasi ini memicu reaksi keras dari komunitas internasional yang menyerukan agar semua pihak segera menahan diri dan mencari solusi damai guna mencegah kehancuran lebih lanjut.
Serangan ini sekali lagi menyoroti betapa rapuhnya situasi di wilayah tersebut, dengan risiko krisis kemanusiaan yang semakin meningkat.
Bagaimana perkembangan selanjutnya akan ditangani, baik oleh otoritas Lebanon maupun dunia internasional, masih menjadi pertanyaan besar.
Namun, yang pasti, luka yang ditinggalkan serangan ini akan berdampak lama bagi warga Lebanon, khususnya di Nabatieh.**
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













