Publikbicara.com – Di Naqoura, Lebanon Selatan, situasi di perbatasan Lebanon kembali memanas setelah markas Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIFIL) di Naqoura diserang oleh militer Israel pada Jumat, 11 Oktober 2024. Insiden ini mengakibatkan dua personel UNIFIL terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Dalam serangan tersebut, dua ledakan mengguncang area sekitar menara observasi yang dijaga ketat oleh UNIFIL.
“Dua penjaga perdamaian mengalami luka-luka, satu di antaranya dibawa ke rumah sakit di Tyre, sementara yang lain dirawat di fasilitas medis di Naqoura,” demikian pernyataan resmi dari UNIFIL yang dirilis melalui akun X mereka.
Serangan ini menambah ketegangan di wilayah yang sudah lama menjadi ajang konflik.
Pasukan UNIFIL telah lama ditempatkan di Lebanon Selatan untuk menjaga stabilitas dan mengawasi gencatan senjata antara Israel dan kelompok-kelompok militan yang beroperasi di wilayah tersebut.
Namun, ketegangan sering kali kembali mencuat, dan serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian ini memperlihatkan betapa rentannya situasi di lapangan.
Belum ada pernyataan resmi dari militer Israel terkait insiden ini, sementara pihak UNIFIL terus memantau perkembangan di lokasi guna memastikan keselamatan para personelnya.
Keberadaan UNIFIL di Lebanon sendiri telah berlangsung sejak tahun 1978, sebagai upaya internasional untuk menjaga perdamaian di wilayah yang kerap dilanda konflik tersebut.
Serangan seperti ini menambah tantangan bagi para penjaga perdamaian yang berada di tengah ketegangan geopolitik antara berbagai pihak.
Dengan situasi yang terus berkembang, dunia kini menanti langkah-langkah lebih lanjut dari komunitas internasional dalam menjaga stabilitas di kawasan tersebut.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













