Publikbicara.com – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kini mengambil langkah tegas terkait dugaan kasus perundungan yang terjadi di Binus School.
Meskipun hingga saat ini belum ada laporan resmi dari pihak korban maupun terduga pelaku, KPAI merasa perlu turun tangan untuk mengusut insiden tersebut.
Peristiwa yang mencuat beberapa waktu lalu ini tetap dipandang serius oleh KPAI, meski ada pihak yang membantah bahwa insiden tersebut adalah perundungan.
Dalam pernyataan resminya, KPAI menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan terhadap anak, baik fisik maupun mental, harus dihindari sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak.
“Kekerasan dalam bentuk apapun, termasuk perundungan, tidak bisa ditoleransi. Sebagai lembaga perlindungan anak, kami berkewajiban memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya untuk merasa aman dan dilindungi,” ujar salah satu perwakilan KPAI.
Dilansir dari tirto.id bahwa, langkah KPAI ini mendapat perhatian luas, terutama di kalangan orang tua dan aktivis perlindungan anak.
Banyak yang menilai bahwa tindakan cepat dan tanggap seperti ini penting untuk mencegah insiden serupa terulang di lingkungan pendidikan.
Meski belum ada laporan resmi, KPAI berkomitmen untuk melakukan investigasi menyeluruh. Mereka juga mengajak pihak sekolah, orang tua, serta masyarakat untuk lebih peka dan aktif melaporkanl kasus-kasus kekerasan yang menimpa anak-anak.
Dengan tindakan yang diambil KPAI, diharapkan adanya titik terang terkait kasus ini dan lingkungan sekolah bisa kembali menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow
