Publikbicara.com – Dalam beberapa minggu terakhir, sebuah selebaran yang memuat daftar Bupati Bogor dari masa ke masa menjadi viral di media sosial.
Yang mengejutkan, nama Iwan Setiawan, yang pernah menjabat sebagai Bupati Bogor dari September hingga Desember 2024, tidak tercantum dalam daftar tersebut.
Hal ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat Kabupaten Bogor.
Banyak yang bertanya-tanya, apakah ada kesalahan atau bahkan upaya sengaja untuk menghilangkan nama Iwan Setiawan dari catatan sejarah Bogor.
Menanggapi kehebohan ini, Kepala Diskominfo Kabupaten Bogor, Bayu Rawamanto, dengan tegas menyatakan bahwa selebaran tersebut bukanlah produk resmi dari pihaknya.
“Itu bukan produk Diskominfo Kabupaten Bogor. Kita tidak tahu itu buatan siapa,” ungkap Bayu saat diwawancarai oleh PortalSiber.
Bayu juga menambahkan bahwa pada tahun 2024 ini, baik Diskominfo maupun panitia HUT RI Kabupaten Bogor tidak pernah mengeluarkan selebaran semacam itu.
“Kami tegaskan, di 2024 ini kami tidak mengeluarkan produk yang beredar itu,” tegasnya.
Lebih jauh, Bayu menduga bahwa selebaran tersebut mungkin merupakan produk dari tahun 2022, ketika Ade Yasin masih menjabat sebagai Bupati Bogor.
“Kemungkinan itu produk tahun 2022, saat masih ada Ibu Ade Yasin,” ujarnya, sambil menekankan bahwa pihaknya tidak mengetahui siapa yang pertama kali menyebarkan selebaran tersebut atau apa motif di baliknya.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Shinta Dec Checawaty, anggota panitia Hari Jadi Bogor (HJB) dan HUT RI Kabupaten Bogor.
Ia menegaskan bahwa selebaran tersebut bukanlah produk resmi dari panitia HJB dan HUT RI. “Kami tegaskan, itu bukan dari panitia HJB dan HUT RI,” ujarnya.
Shinta menambahkan bahwa dalam peringatan HJB dan HUT RI, mantan Bupati Iwan Setiawan diundang dan bahkan diberikan seragam resmi.
“Jadi, itu bukan produk panitia. Bahkan saat HJB dan HUT RI, beliau kita undang dan kita beri uniform,” jelasnya.
Hingga saat ini, asal-usul dan tujuan penyebaran selebaran tersebut masih menjadi misteri.
Namun, satu hal yang pasti, kehadiran selebaran ini telah menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat, dan pihak berwenang pun berusaha untuk segera meluruskan informasi yang beredar. (***)
