Publikbicara.com – Pada tahun 80an, pasar Senen Jakarta dikenal sebagai surga bagi para penggemar musik yang mencari kaset bajakan.
Dengan harga yang terjangkau sekitar 2000 rupiah, pada tahun 80an itu, pembeli bisa membawa pulang tiga kaset sekaligus.
Namun, di balik penawaran menggoda itu, tersimpan cerita mengenai kualitas kaset bajakan yang sering kali mengecewakan.
Banyak kaset bajakan yang memiliki masalah pada kualitas suara, bass yang terlalu menonjol dan treble yang kurang jelas sering kali menjadi keluhaan
Tak jarang, lagu-lagu tahun 80an di akhir kaset juga terputus sebelum selesai.
Fenomena ini memunculkan kemarahan dan frustrasi di kalangan musisi.
Mereka merasa upaya kreatif mereka sia-sia, karena karya mereka beredar secara ilegal dan merugikan penjualan resmi.
Meskipun lagu-lagu mereka dikenal luas dan populer di berbagai tempat.
Penjualan kaset resmi stagnan dan mengalami penurunan lantaran kaset bajakan tersebut.
Kisah kaset bajakan di Senen Jakarta tahun 80an adalah bagian dari sejarah musik Indonesia yang penuh warna.
Mengungkapkan ketegangan antara kemajuan teknologi dan hak cipta, serta dampaknya terhadap industri musik gegara kaset bajak.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













