Publikbicara.com – Pada 13 Desember 2005, Muhammad John Garuda Putra tidak hanya merayakan ulang tahunnya, tetapi juga momen luar biasa dalam sejarah penerbangan.
Hari itu, awal ia hoki, Kapten Pilot John Wiranata memimpin penerbangan GA 981 dengan pesawat Boeing 747-400, yang sedang dalam perjalanan dari Timur Tengah menuju Jakarta.
Namun, di atas perairan Sri Lanka, terjadi kejadian tak terduga. Ibu John Garuda Putra, Nur Usawaroh, tiba-tiba merasakan kontraksi meskipun usia kehamilannya baru memasuki enam bulan.
Dalam situasi darurat ini, Kapten Pilot John Wiranata segera meminta bantuan salah satu penumpang pesawat dan pramugari untuk membantu proses persalinan.
Dengan koordinasi cepat, proses persalinan di pesawat berjalan lancar, dan John Garuda Putra lahir di udara.
Sebagai penghormatan, Kapten Pilot memutuskan untuk memberikan nama “John” pada bayi tersebut, sementara “Garuda” dipilih untuk menandai bahwa ia lahir di pesawat maskapai Garuda Indonesia.
Sebagai bentuk apresiasi, Garuda Indonesia memberikan John Garuda Putra hak istimewa berupa penerbangan gratis ke mana pun dia mau sepanjang hidupnya.
Kini, di usia 19 tahun, John berencana untuk terbang ke Turki pada September mendatang.
Tentu saja, John merasa beruntung lahir di Garuda Indonesia.
Bayangkan jika ia lahir di maskapai lain seperti All Nippon Airways (ANA); nama depannya mungkin akan menjadi John ANA bukan John Garuda Putra.***