Publikbicara.com – Calon bupati Bogor, Ade Ruhandi, yang lebih dikenal dengan sebutan Jaro Ade, terus menunjukkan komitmennya untuk terhubung langsung dengan masyarakat. Ia tak pernah lelah untuk turun ke lapangan, berinteraksi dengan berbagai elemen masyarakat, dan mendengarkan keluhan serta aspirasi mereka.
“Saya memiliki konsep yang saya sebut ‘JANGAR’ (Jaro Ade Mendengar). Ini bukan hanya tentang mendengarkan keluhan masyarakat yang datang ke rumah saya, tetapi juga tentang jemput bola dengan turun langsung ke masyarakat,” ungkap Jaro Ade.
Contoh nyata dari pendekatan ini terlihat saat Jaro Ade berkunjung ke Pasar Parung. Ia aktif berinteraksi dengan para pedagang untuk menilai kondisi pasar. “Pertama, saya menanyakan soal keamanan dan kenyamanan pasar. Selanjutnya, saya membahas harga sembako yang fluktuatif dan daya beli masyarakat,” jelas Jaro Ade.
Menurut Jaro Ade, tata kelola pasar merupakan kunci utama. Ia menekankan pentingnya kebersihan pasar sebagai faktor penentu kenyamanan belanja. “Pasar yang bersih tentu membuat masyarakat merasa nyaman. Jika pasar dikelola dengan baik, orang akan lebih senang berbelanja di pasar daripada di tempat lain,” ujarnya.
Jaro Ade juga menyoroti pentingnya pengawasan harga sembako. Ia berpendapat bahwa harga yang terjangkau dan stabil adalah kunci untuk menarik masyarakat, khususnya golongan menengah ke bawah, untuk berbelanja di pasar. “Pengawasan dari pihak pemerintah, seperti PD Pasar, sangat diperlukan untuk mencegah permainan harga, terutama menjelang hari-hari besar,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa jika terpilih sebagai bupati, perbaikan tata kelola pasar di Kabupaten Bogor akan menjadi salah satu prioritasnya. “Di era digital seperti sekarang, pasar konvensional harus beradaptasi. Pasar yang kotor dan tidak terawat tidak akan bisa bersaing,” tegas Jaro Ade.
Jaro Ade mencatat bahwa masih banyak masyarakat yang berbelanja langsung ke pasar, namun keluhan mengenai kondisi pasar yang becek dan kotor masih sering terdengar. “Pengelola pasar harus memastikan pasar nyaman dan aman, agar masyarakat tetap memilih pasar sebagai tempat berbelanja, dan tidak berpindah ke mall,” tutupnya.***
