Publikbicara.com – Kadis PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina, dikabarkan telah memutuskan untuk cuti bahkan mundur dari jabatannya.
Dampaknya, Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari, harus cari pengganti dari Rena Da Firna di PUPR Kota Bogor.
Dilansir dari radarbogor, Rena Da Frina melakukan itu tidak lain untuk berpartisipasi dalam Pilwalkot (Pemilihan Wali Kota) Bogo 2024 nanti.
Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari menegaskan bahwa tidak ada masalah jika pejabat ASN.
Ya, Hery Antasari mengatakan, Rena Da Frina, memutuskan untuk berpartisipasi dalam Pilwalkot bukan suatu masalah.
Menurut Hery, setiap warga negara, termasuk pejabat publik, memiliki hak untuk mencalonkan diri dalam pemilihan.
“Setiap orang berhak untuk berpartisipasi dalam Pilwalkot, dan ini juga berlaku bagi Kadis PUPR Rena Da Frina.” ujar Hery pada Jumat, 26 Juli 2024 lalu.
“Namun, perlu diingat bahwa ada prosedur yang harus diikuti, dan Rena sudah menjalankannya,” tambah Pj Wali Kota Bogor.
Lebih lanjut, pernyataan tersebut disampaikan setelah Rena Da Frina memutuskan untuk mengambil cuti sebagai Kepala Dinas PUPR untuk maju dalam pemilihan wali kota.
Hery menjelaskan bahwa saat ini, Rena Da Frina hanya perlu cuti, namun saat pendaftaran pemilihan nanti, ia harus mundur dari jabatannya.
“Prosedur yang berlaku mengharuskan pengunduran diri setelah cuti dan pendaftaran. Ini merupakan langkah yang harus diambil untuk memastikan tidak ada benturan kepentingan,” jelas Hery.
Sisi lain, Hery menilai keputusan Rena Da Frina untuk maju sebagai calon wali kota mencerminkan adanya potensi yang dimiliki oleh Pemerintaj Kota Bogor.
Meskipun demikian, Hery mengakui akan ada rasa kehilangan mengingat Rena Da Frina merupakan birokrat muda dan berbakat.
“Rena adalah sosok yang potensial dan masih muda, jadi wajar jika kita merasa kehilangan. Saat ini, kami sedang mencari pengganti yang tepat untuk mengisi posisi Kadis PUPR,” tambahnya.
Dan di samping itu, Hery menekankan pentingnya langkah cuti yang diambil Rena Da Frina untuk menghindari konflik kepentingan.
“Ini adalah langkah yang benar agar tidak ada masalah dalam proses pemilihan Wali Kota Bogor nanti,” tutupnya.
