Beranda Uncategorized Harga Tiket Pesawat di Indonesia Melonjak: Tempati Posisi Kedua Termahal di Dunia

Harga Tiket Pesawat di Indonesia Melonjak: Tempati Posisi Kedua Termahal di Dunia

Publikbicara.com – Harga tiket pesawat yang tinggi di Indonesia terus menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Bahkan, harga tiket pesawat di Indonesia kini menjadi yang termahal kedua di dunia, tepat di bawah Brasil.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsa Pandjaitan, mengungkapkan bahwa lonjakan biaya operasi pesawat adalah salah satu penyebab utama mahalnya tiket penerbangan di Indonesia.

Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, turut memberikan pandangannya terkait isu ini. Menurutnya, penanganan mahalnya tiket pesawat masih dalam tahap proses karena melibatkan banyak pihak yang berkepentingan.

Baca Juga :  Kejutan di Final Copa America 2024: Lionel Messi Menangis Terpaksa Mundur Karena Cedera

“Semuanya masih dalam pembahasan, jadi belum selesai. Ketika kita berbicara tentang komponen tiket pesawat yang mahal, ini melibatkan berbagai kementerian,” ujar Nia dalam acara Weekly Brief With Sandiaga Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2024).

Kemenparekraf telah membentuk satgas khusus untuk menekan harga tiket pesawat. Meski demikian, proses penanganan ini masih terus berjalan. Salah satu komponen yang menjadi fokus utama adalah biaya pajak yang tinggi.

“Penugasan untuk menurunkan harga tiket pesawat sudah ada, timnya pun sudah terbentuk. Namun, ini tetap berada di bawah koordinasi Kemenko Marves,” jelas Nia.

Baca Juga :  Seru Seruan Untuk Sobatblu di Depok: Ikuti Nobarblu!

“Penurunan harga tiket melibatkan banyak sektor, mulai dari kebijakan impor untuk suku cadang, pajak PPN, hingga pajak di bandara. Progresnya masih terus berjalan,” tambahnya.

Nia menegaskan bahwa Kemenparekraf akan terus berupaya menekan harga tiket pesawat, mengingat dampak signifikan yang ditimbulkan pada sektor pariwisata.

“Komponen tiket pesawat menyumbang hampir 40 persen dari total biaya kegiatan pariwisata,” katanya.

Baca Juga :  Pemerintah Incar Investor Asing Pertama di IKN: Dubai Jadi Target Utama

Pemerintah juga sedang mengevaluasi biaya operasi pesawat, terutama Cost Per Block Hour (CBH) yang merupakan komponen biaya operasi terbesar. Selain itu, ada juga kajian mengenai kemungkinan pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk beberapa destinasi prioritas.

Dengan upaya yang terus dilakukan, diharapkan harga tiket pesawat di Indonesia dapat lebih terjangkau, sehingga mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.

Artikulli paraprakInsentif Kader Posyandu di Kabupaten Bogor Jadi Program Sorotan Calon Bupati Jaro Ade
Artikulli tjetërOperasi Patuh Lodaya 2024: Satlantas Polres Bogor Tertibkan Pengendara di Sentul