Beranda News Festival Musik Tradisi Indonesia 2024: Merayakan Kekayaan Musik Lampung di Way Halim

Festival Musik Tradisi Indonesia 2024: Merayakan Kekayaan Musik Lampung di Way Halim

Publikbicara.com – Pada tanggal 13 hingga 14 Juli 2024, Way Halim, Bandar Lampung menjadi pusat perhatian para pecinta seni dengan diadakannya Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI) 2024 bertajuk “Recaka Musik Lampung.”

Acara ini tidak hanya menampilkan keindahan dan keunikan musik tradisional Lampung, tetapi juga menjadi ajang berkumpulnya berbagai komunitas dan pegiat seni dari berbagai daerah.

Dengan melibatkan 13 komunitas grup musik tradisional dan lima pegiat kesenian dari Lampung, serta satu grup musik tamu dari Sumatera Selatan, festival ini menjanjikan pertunjukan yang memukau dan sarat makna budaya.

Baca Juga :  500 Anak Yatim Berdoa untuk Jaro Ade Menjadi Bupati Bogor 2024: Masyarakat Cigombong Deklarasi Relawan JAPATI

Tidak hanya itu, kehadiran pengrajin alat musik tradisional Lampung menambah nuansa autentik, memungkinkan pengunjung untuk menyaksikan proses pembuatan alat musik yang penuh keahlian dan warisan budaya.

Selain pertunjukan musik, FMTI 2024 juga menghadirkan seminar-seminar yang menggali lebih dalam tentang cara menghidupkan kembali dan menarasikan musik tradisional.

Diskusi ini melibatkan akademisi dan praktisi seni yang berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka, memberikan wawasan baru bagi para peserta tentang pentingnya melestarikan dan mempromosikan musik tradisional di era modern.

Baca Juga :  Pinjol Jadi Sorotan Ketua DPR RI Puan Maharani: Ini yang Diharapkan

Dengan berbagai kegiatan yang menarik dan edukatif, FMTI Recaka Musik Lampung 2024 menjadi ajang yang tidak boleh dilewatkan bagi siapa saja yang ingin menikmati dan mempelajari kekayaan musik tradisional Indonesia.

Festival ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah perayaan budaya yang memperkuat identitas dan kebanggaan lokal.

Artikulli paraprak500 Anak Yatim Berdoa untuk Jaro Ade Menjadi Bupati Bogor 2024: Masyarakat Cigombong Deklarasi Relawan JAPATI
Artikulli tjetërEkspedisi Muhibah Budaya Jalur Rempah: Menghidupkan Kembali Sejarah Maritim Indonesia