Publikbicara.com – Pemerintahan Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan kembali komitmen mereka terhadap pengelolaan fiskal yang berkelanjutan dan hati-hati.
Kebijakan ini mencakup langkah-langkah strategis seperti membatasi defisit anggaran pada angka maksimal 3% dan menjaga rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tetap stabil.
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pemerintahannya berupaya keras untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan global.
“Kami tidak hanya fokus pada pengelolaan fiskal yang sehat, tetapi juga pada penciptaan lapangan kerja sebagai upaya merangsang pertumbuhan ekonomi,” ujar Prabowo dalam pidatonya di hadapan para pemimpin bisnis dan ekonomi di Jakarta, Senin (15/07).
Wakil Presiden Gibran menambahkan bahwa kebijakan ini penting untuk memastikan kesejahteraan jangka panjang bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Dengan membatasi defisit anggaran dan menjaga rasio utang pada tingkat yang aman, kita bisa mencegah krisis ekonomi dan memastikan stabilitas keuangan negara,” kata Gibran.
Pemerintah juga berfokus pada penciptaan lapangan kerja, yang dianggap sebagai kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Melalui berbagai program pelatihan dan peningkatan keterampilan, diharapkan masyarakat dapat memperoleh pekerjaan yang layak dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
“Kita akan terus mengembangkan sektor-sektor strategis yang memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja. Ini termasuk industri kreatif, teknologi, dan manufaktur,” tambah Gibran.
Kebijakan ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk ekonom dan pelaku usaha, yang melihat langkah ini sebagai upaya yang diperlukan untuk menjaga kesehatan ekonomi nasional.
Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam mengelola anggaran di tengah fluktuasi ekonomi global.
Meski begitu, dengan komitmen yang kuat dari pemerintahan Prabowo-Gibran, optimisme tetap tinggi bahwa Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang dengan fondasi ekonomi yang kuat dan stabil.
