Publikbicara.com – Pagi ini tadi, nilai tukar rupiah kembali bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), mencapai Rp 16.416 per dolar AS, demikian data terbaru dari Bloomberg.
Meskipun mengalami penurunan tipis sebesar 10,50 poin atau 0,06%, rupiah masih berada di bawah tekanan kuat dari dolar AS yang bertahan di atas level 106,0 pada indeksnya.
Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar uang, menjelaskan bahwa kekuatan dolar AS belum menunjukkan perubahan yang signifikan terhadap mata uang lainnya.
“Situasi ini mencerminkan tantangan bagi nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu ke depan,” ujarnya.
Selain itu, data terbaru mengenai komponen harga PDB AS kuartal pertama menunjukkan angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, menunjukkan kemungkinan kebijakan suku bunga the Fed untuk tetap stabil dalam jangka waktu yang lebih lama.
“Kondisi ini dapat memperkuat posisi dolar AS terhadap mata uang lain,” tambah Ariston.
Dalam analisisnya hari ini, Ariston memperkirakan rupiah berpotensi melemah lebih lanjut menuju level Rp 16.450, dengan titik dukungan (support) terdekat diperkirakan berada di sekitar Rp 16.350.