Publikbicara.com – Di Indonesia, masalah diabetes dan gangguan autoimun pada semua usia telah meningkat dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu faktor utamanya adalah ketersediaan makanan siap saji yang semakin melimpah.
Makanan siap saji tidak hanya mempengaruhi kesehatan secara umum, tetapi juga secara khusus meningkatkan risiko diabetes dan memperburuk kondisi bagi penderitanya.
Konsumsi berlebihan makanan siap saji dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan, memperburuk resistensi insulin, dan meningkatkan risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal.
Bahkan, proses penyembuhan luka pun bisa terganggu, meningkatkan risiko infeksi.
Apa penyebabnya? Makanan siap saji umumnya tinggi kalori dan karbohidrat olahan seperti roti putih dan nasi putih yang cepat dicerna, meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Selain itu, rendahnya kandungan serat dalam makanan tersebut juga berkontribusi dalam memperburuk kontrol gula darah pada penderita diabetes.
Tingginya kandungan lemak jenuh dan lemak trans dalam makanan siap saji dapat meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik, yang berisiko bagi kesehatan jantung.
Ditambah lagi, tingginya kadar natrium dalam makanan ini dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama bagi komplikasi diabetes.
Selain itu, makanan cepat saji juga cenderung kekurangan mikronutrien penting seperti vitamin, mineral, dan antioksidan yang diperlukan untuk kesehatan secara keseluruhan.
Kekurangan ini dapat memperburuk kondisi kesehatan bagi penderita diabetes.
Untuk itu, penting untuk lebih waspada terhadap pola makan yang sehat dan seimbang, serta menghindari konsumsi berlebihan makanan siap saji.
Dengan begitu, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko komplikasi yang terkait dengan diabetes.