Beranda Ekonomi Perdebatan Hangat: Dampak Ekonomi dan Sosial Apabila Industri Tembakau Mati

Perdebatan Hangat: Dampak Ekonomi dan Sosial Apabila Industri Tembakau Mati

Publikbicara.com – Dalam sentuhan sentimen dan kekhawatiran, industri hasil tembakau (IHT) menyumbang pekerjaan bagi 5,5 juta orang di seluruh negeri. Namun, bayang-bayang ancaman menganggur melintas ketika wacana tentang penutupan industri tembakau mencuat.

Kisruh ini semakin memanas dengan perkiraan bahwa negara berpotensi kehilangan pendapatan senilai ratusan triliun rupiah. Hikmahanto Juwana, Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani (UNJANI) Cimahi, memperingatkan tentang kehilangan anggaran besar dari cukai tembakau dan pajak pertambahan nilai (PPN) yang mencapai lebih dari Rp350 triliun.

“Bayangkan saja betapa besarnya dampaknya jika industri tembakau ditutup di tengah tingginya konsumsi rokok di Indonesia,” ujarnya dengan nada prihatin.

Baca Juga :  Rekor Perjalanan Spiritual: Lebih dari 150 Ribu Jemaah Haji Indonesia Memasuki Tanah Suci!

Namun, di balik perdebatan ini, muncul suara-suara yang mengingatkan bahwa industri tembakau bukan hanya soal kesehatan, melainkan juga ekonomi, sosial, dan budaya. Hikmahanto menegaskan bahwa tembakau telah menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia yang tak terpisahkan dari masyarakatnya.

Sementara itu, Sarmidi Husna dari Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) mempertanyakan relevansi Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS), menyoroti bahwa merokok adalah kebiasaan yang sulit diubah. Menurutnya, ketegasan terhadap industri tembakau dapat memicu gelombang konsumsi rokok ilegal atau impor, memperburuk dampak sosial dan ekonomi yang sudah ada.

Dalam medan yang kompleks ini, pertarungan antara kesehatan masyarakat, keberlangsungan ekonomi, dan nilai-nilai budaya terus bergulir. Suatu titik keseimbangan harus ditemukan, sebelum keputusan yang diambil berdampak lebih besar dari yang diinginkan.”

Artikulli paraprakRekor Perjalanan Spiritual: Lebih dari 150 Ribu Jemaah Haji Indonesia Memasuki Tanah Suci!
Artikulli tjetërAntisipasi Pilkada Bogor 2024: Gelombang Pemilih Pemula Dikabarkan Akan Melonjak