Beranda Daerah Jasinga dan Mitologi Singapurba: Pitutur Jaya Singa Ratu, Pengasih Citra Nagara.

Jasinga dan Mitologi Singapurba: Pitutur Jaya Singa Ratu, Pengasih Citra Nagara.

Publikbicara.com – Jasinga, merupakan sebuah wilayah di Kabupaten Bogor bagian Barat.

Jasinga, berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Banten yakni, Kabupaten Lebak, dan Tangerang.

Di Jasinga, terdapat 14 Desa ratusan Kampung dengan puluhan ribu penduduk.

Dengan letak geografis perbukitan dan dataran, Kecamatan Jasinga terbilang cukup luas.

Baca Juga :  Syeikh Muhammad Nawawi Al Bantani: Seorang Ulama Besar dari Nusantara

Berbicara Jasinga, menurut sejumlah sumber cerita rakyat dalam berbagai macam pitutur memiliki keunikan tersendiri.

Seperti halnya mitologi Singapurba maupun seekor Singa yang diklaim sebagai icon wilayah tersebut.

Si samping itu, diketahui bahwa, wilayah Kecamatan Jasinga memiliki kaitan sejarah yang cukup kuat pada setiap masa.

Pasalnya, di sejumlah wilayah di Kecamatan Jasinga terdapat banyak artefak nisan kuno yang menjadi salah satu bukti menarik untuk didalami.

Baca Juga :  Menilik Lebih Dalam Kitab Durratu Nasihin: Kitab yang Sering Dikaji di Pondok Pesantren

Namun kali ini, kita akan coba membahas toponimi dari artikulasi kata Jasinga serta arti dari kata Singapurba.

Konon, nama Jasinga merupakan kiasan dari mitologi raja rimba yakni Singa, yang ketika itu tercermin dari sosok seorang pemimpin yang berkuasa saat itu.

Dikutip dari pitutur Singapurba, berikut kutipan kata-kata pepeling (pengingat) yang memiliki arti dan makanannya spiritualis yang dalam.

“Jayasinga ratu pangasuh citra nagara, Nyimas paras gumilang anu dipangku pangradenan ibu manik, Putra rangganis, Nyimas ngasuh munding kalla.”

Baca Juga :  Atlit Muda Asal Kabupaten Bogor : Fakhri Akbar Raih Dua Gelar Gemilang dalam Seri II WTA KU-16

“Singapurba, moal nurut kanu sugih mola ngilu kanu pinter, tapi arilu kana diri lantaran hayang salamet.”

Singkat cerita, menurut beberapa sumber yang terbatas, Jasinga adalah idealisme, jati diri, dan integritas seseorang yang sudah matang.

Artikulli paraprakSyeikh Muhammad Nawawi Al Bantani: Seorang Ulama Besar dari Nusantara
Artikulli tjetërDi Tengah Puasa, Babinsa Desa Curug Kecamatan Jasinga Bogor Dampingi Pembagian Sertifikat PTSL Tahap 4