Beranda Kesehatan Berikut 4 Penyakit , yang Paling Besar Memakan Biaya BPJS Kesehatan

Berikut 4 Penyakit , yang Paling Besar Memakan Biaya BPJS Kesehatan

Publikbicara.com,  – . Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan empat penyakit dengan tingkat kematian tinggi memakan biaya paling besar di BPJS Kesehatan. penyakit tersebut tergolong dalam penyakit berat.

“Di samping itu ada peningkatan pelayanan terhadap  penyakit berat yang fatality (kematian) tinggi, sekalipun insidensinya tidak terlalu tinggi,” kata Suharso dalam keterangan pers Sidang Kabinet Paripurna disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/3/2023).

Adapun keempat penyakit tersebut adalah jantung, kanker, stroke dan gagal ginjal, dengan rincian sebagai berikut:
1. Jantung Rp 10,3 triliun
2. Kanker Rp 3,5 triliun
3. Stroke Rp 2,5 triliun
4. Gagal ginjal Rp 2,3 triliun

Menurutnya kanker jadi penyakit yang banyak diidap perempuan. Kementerian PPN/Bappenas telah mengusulkan kepada Kementerian Kesehatan untuk membeli alat mammografi untuk deteksi dini kanker payudara.

Baca Juga :  Operasi Petir: Penangkapan Epik Sembilan Penambang Emas Nakal oleh Tim Patroli Antam

“Salah satu program misalnya yang diusulkan Bappenas ke Kemenkes, disepakati Kemenkes yaitu membelikan alat Mammografi sehingga ibu-ibu di seluruh Indonesia bisa mendapatkan pelayanan pemeriksaan yang lebih awal,” ujarnya.

Ia menyebut untuk kanker stadium 1 dan 2 masih bisa ditangani. Namun jika memasuki stadium 3 dan 4 membutuhkan upaya yang lebih berat.

“Karena kalau kanker ini stadium 1 stadium 2, masih bisa ditangani. Tapi kalau stadium 3, 4 amat berat,” terangnya.

Menurut Suharso kesehatan menjadi salah satu perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada kesempatan itu ia pun menyinggung target pertumbuhan ekonomi 5,3-5,7% yang dipasang Jokowi.

Suharso mengungkapkan sektor mana saja yang diandalkan untuk mencapai target tersebut. Salah satunya adalah investasi, yang diharapkan tumbuh 6,2-7%. Ia menyebut realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) bisa menyentuh Rp 1.450-1.650 triliun.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Sambut China dengan Karpet Merah untuk Proyek Mega Infrastruktur di Ibu Kota Baru

“Salah satu sumber pertumbuhan kalau di lihat dari pengeluaran investasi, kita berharap pertumbuhan bisa sampai 6,2% sampai 7%. Atau setidaknya bisa dilakukan realisasi PMA dan PMDN sekitar Rp 1.450-1.650 triliun,” katanya dalam Keterangan Pers Sidang Kabinet Paripurna, disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/3/2023).

Ia juga berharap produktivitas sektor pertanian, UMKM, dan industri manufaktur terus tumbuh. Sektor tersebut diharapkan bisa menjadi pengungkit dalam pertumbuhan ekonomi.

Editor : Camel
Sumber : Detik.com

Artikulli paraprakPresiden Jokowi : Paling Ditakuti Semua Negara Adalah Perubahan Iklim, Sebabkan Frekuensi Bencana Alam Dunia Naik
Artikulli tjetërBerikut Resep Membuat Selai Nanas Untuk Kue Nastar Lebaran