Beranda Daerah Sekda Bogor Buka Suara Soal Pengusaha Tolak Penutupan Jalan Otista

Sekda Bogor Buka Suara Soal Pengusaha Tolak Penutupan Jalan Otista

BOGOR,PUBLIKBICARA.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sopiah angkat suara terkait keberatan pengusaha yang menolak wacana penutupan jalan Otista imbas rencana pembangunan dan pembongkaran ulang Jembatan Otista pada tahun 2023 mendatang.

Menurut Sekda Kota Bogor, sebenarnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah memiliki dua pola dalam pengerjaan pembangunan Jembatan Otista ini.

Yakni, dikerjakan secara separuh-separuh di sebagian jalan atau dikerjakan secara sekaligus, imbasnya dilakukan penutupan total Jalan Otista.

Akan tetapi, hingga saat ini Pemkot Bogor belum memutuskan apakah pengerjaan pembangunan Jembatan Otista itu akan dilakukan secara separuh-separuh atau dikerjakan sekaligus.

“Itu tahun depan. (Tapi yang pasti) Jembatan Otista itu harus selesai dalam satu tahun anggaran,” kata Syarifah kepada wartawan, Senin 28 November 2023.

Diakui Sekda Kota Bogor, memang pengerjaan Jembatan Otista bisa saja dilakukan secara separuh-separuh. Artinya, pengerjaan dilakukan di sebagian jembatan.

Akan tetapi, hal itu pun akan berdampak terhadap pembangunan pengerjaan, di mana waktunya akan sangat lama sekali.

“Waktunya sangat lama sekali. Kalau misalnya waktu tidak mencukupi, maka akan dilakukan tutup total,” ucap Syarifah.

Meski begitu, Sekda Kota Bogor meyakini, penutupan jalan Otista tidak berarti masyarakat tidak bisa mengakses. Karena, nantinya akan ada rerouting atau rekayasa lalulintas yang dilakukan.

“Kita nanti di rerouting gitu. SSA-nya di rerouting supaya yang pelaku usaha dan masyarakat itu masih bisa beraktivitas, meski jembatan itu ditutup,” imbuhnya.

Disinggung para pelaku usaha mengaku belum mendapatkan sosialisasi mengenai wacana penutupan Jalan Otista ini, ditambahkan Sekda Kota Bogor, memang untuk hal itu pihaknya belum melakukan sosialisasi. Sementara, sosialisasi yang sudah dilakukan baru sebatas terkait rencana pengerjaan pembangunannya.

“Iya sosialisasi kan belum, karena kita ingin juga pada saat sosialisasi sudah termasuk dengan rerouting, biar masyarakat tahu oh iya ternyata masih bisa,” ungkap dia.

Baca Juga :  Satu Keluarga Meninggal Terjebak di Jalan Berlumpur di Jalan Alternatif

“Ini menunggu Dishub. Konsep rerouting sudah ada, hanya Dishub belum menyampaikan. Nanti Dishub yang menyampaikan,” ujarnya.

Sebelumnya, rencana Pemkot Bogor yang bakal membangun dan membongkar ulang Jembatan Otista, yang berimbas akan dilakukannya penutupan total Jalan Otista menuai penolakan dari pengusaha yang berjualan di seputar Sistem Satu Arah (SSA) Kota Bogor.

Musababnya, para pengusaha menilai rencana penutupan total Jalan Otista itu akan berdampak terhadap usaha yang mereka geluti untuk menafkahi para keluarganya.

Seperti diakui Alan (49), pemilik usaha isi ulang oksigen yang ada di seputar SSA Kota Bogor, tepatnya di Jalan Otista, RT 03/01, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Menurutnya, hingga saat ini dirinya belum pernah dilibatkan dalam rencana pembangunan Jembatan Otista yang kabarnya akan dilakukan Pemkot Bogor pada tahun 2023 mendatang.

“Dulu ada undangan, cuma untuk pembebasan aja, itupun bagi warga yang (lahannya) dibebaskan, untuk keterlibatan masyarakat dan pengusaha disini (terkait pembangunan Jembatan Otista) tidak ada,” kata Alan saat ditemui di tempat usahanya, Minggu 27 November 2022.

Alan pun mengaku kecewa dengan sikap yang dilakukan Pemkot Bogor. Sebab, ia bersama para pengusaha yang ada di sekitar Jembatan Otista, baru mengetahui rencana pembangunan ini dan akan dilakukannya penutupan jalan total melalui pesan berantai di grup Whatsapp.

“Itu taunya dari grup WA, ada yang ngirim video Wali Kota Bima Arya. Sementara kita baru banget tahu, belum pernah dilibatkan,” ucapnya.

“Tidak dilibatkan sama sekali, diajak ngobrol atau diundang seperti ini pak dampaknya, kayanya akan begini-gini, ini malah langsung mengumumkan akan lelang proyek, langsung gitu aja,” sambung dia.

Baca Juga :  Apel Gabungan Unggul, TNI-Polri Serta Komunitas Bersatu dalam PAM Idul Fitri di Jasinga

Atas itu, Alan mengaku bersama pengusaha lain yang ada di sekitar SSA Kota Bogor akan mengirim surat ke DPRD Kota Bogor, meminta agar dicarikan solusi terkait keberlangsungan hidup mereka.

“Suratnya rencananya akan kita tunjukan ke dewan, agar bisa difasilitasi bertemu dengan wali kota dan wakilnya, untuk meminta penjelasannya bagaimana nasib kami ini,” ungkapnya.

“Karena otomatis dengan adanya pembangunan jembatan ini akan berdampak ke kita, dan dampak ekonominya kita rugi, gak mungkin tidak terganggu,” lanjut dia.

Disinggung kapan surat akan dikirimkan ke DPRD Kota Bogor, Alan mengaku akan merundingkan terlebih dahulu dengan para pengusaha yang berjumlah sekitar 15 pemilik toko yang ada di sekitar Jembatan Otista.

“Rencananya Senin, tapi kita lihat nanti, semoga pada bisa di hari Senin. (Tapi yang pasti) kita sudah sepakat dan sudah membahas, rencananya kita mau berbarengan kesananya dan nanti juga kita akan bawa bukti-bukti bahwa kita memang usaha disini,” ujarnya.

Menanggapi itu, Sekretaris Komisi 3 DPRD Kota Bogor, Pepen Firdaus mengaku belum mengetahui persoalan ini. Namun, dirinya meyakini akan menindaklanjuti persoalan ini apabila surat aduan dari warga sudah diterima DPRD.

“Kita belum tahu. Nanti kita tindaklanjuti setelah suratnya masuk ke DPRD ya,” singkat Pepen.

Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana bakal menutup Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang terletak di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada tahun depan.

Penutupan Jalan Otista yang diperkirakan memakan waktu selama 9 bulan itu sendiri dilakukan menyusul Pemkot Bogor berencana membangun dan melebarkan Jembatan Otista.

Sumber : Metropolitan

Artikulli paraprakWHO Ungkap Nama Baru Dari Cacar Monyet
Artikulli tjetërPN Tangerang Mengesahkan Nikah Beda Agama