Beranda Kesehatan Bukan Demam, Gejala Covid-19 Varian Baru Jangan Disepelekan

Bukan Demam, Gejala Covid-19 Varian Baru Jangan Disepelekan

JAKARTA,PUBLIKBICARA.COM – Beragam varian Covid-19 beragam pula gejala yang muncul. Salah satunya gejala yang dilaporkan dialami pasien Covid-19 subvarian Omicron baru adalah merasa lelah bahkan saat bangun di pagi hari dari tidur yang nyenyak.

Selain mudah lelah, gejala lain yang turut dilaporkan adalah sakit tenggorokan bila dibandingkan dengan flu biasanya.

“Kasus Covid dua kali lebih banyak dari flu biasa saat ini, rasionya tidak pernah setinggi ini,” ujar professor Tim Spector, kepala Studi Kesehatan ZOE dalam akun Twitternya dikutip Sabtu (19/11/2022).

Kepada The Independent, Spector menjelaskan, kebanyakan orang masih terpaku pada demam sebagai gejala utama Covid-19. Pada saat ini, menurut dia, dua pertiga dari kasus Covid-19 berawal dari sakit tenggorokan.

Baca Juga :  Peluang Airlangga Hartarto Kembali Memimpin Golkar: Dito Ariotedjo Ungkap Dinamika Politik Internal"

“Demam dan kehilangan penciuman sangat jarang sekarang. Akibatnya, banyak sekali lansia merasa tidak terkena Covid sehingga tidak melakukan tes karena menganggapnya cuma meriang biasa,” kata Spector.

Perlu menjadi perhatian, varian baru Covid-19 jenis XBB diduga menjadi penyebab lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia sejak November 2022. Melihat tren kenaikan kasus saat ini, Kementerian Kesehatan memprediksi puncak Omicron akan terjadi pada akhir tahun mendatang.

Baca Juga :  Desa Curug Sambut Panen Perdana Jagung Hibrida C 21 Dalam Upaya Ketahanan Pangan : Ini Kata Babinsa Sertu Rusman

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan bahwa varian XBB telah terdeteksi di total 26 negara, termasuk di Inggris, Italia, dan Prancis.

Bagi pasien yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, seperti diabetes, gejalanya mungkin akan lebih parah.

Pakar Penyakit Menular Dr. Celine Gounder, menyebut XBB merupakan salah satu subvarian Omicron yang mampu menembus kekebalan dari vaksin maupun infeksi sebelumnya. Meski demikian, perlindungan dari vaksin tetap sangat bermanfaat karena membuat penderita hanya mengalami gejala ringan.

Sumber : CNBC Indonesia

Artikulli paraprakBNPB Laporkan Data Korban Meninggal Imbas Gempa Bumi di Cianjur Ada 46 Orang
Artikulli tjetërMobil Booth Bangga Kopi Bogor Kesulitan Melaju di Medan Wisata Alam Seureuh Hejo