Beranda Opini Fenomena ‘Perang Sarung’ Dibulan Suci

Fenomena ‘Perang Sarung’ Dibulan Suci

Oleh : Erwin (Aktivis Bogor Barat)

Bulan Ramadan merupakan bulan yang sangat dirindukan oleh seluruh umat Islam diseluruh dunia. Tak terkecuali umat Islam di Indonesia yang memiliki beragam cara yang berbeda disetiap daerah dalam menyambut dan mensucikan bulan ramadan.

Dimana bulan tersebut merupakan wahana terbaik umat Islam dalam memperbaiki diri, meningkatkan ibadah spiritual maupun sosial, dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT untuk mendapatkan rahmat serta ampunan-Nya.

Namun kesakralan bulan suci ramadan terkadang tercoreng oleh hal-hal yang itu sangat bertentangan dengan praktek-praktek yang dianjurkan dalam memuliakan bulan suci ramadan bahkan terkadang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Salah satunya ialah Perang Sarung, Perang Sarung menjadi aktivitas yang sering dilakukan oleh remaja belasan tahun di setiap bulan ramadan dan sering dilakukan pada malam hari sampai menjelang subuh. Kegiatan tersebut malah nyaris tidak terdengar dibulan-bulan lain.

Asal muasal perang sarung yang asalnya Tarung Sarung berasal Budaya Bugis Makassar Sulawesi Selatan yang bertujuan untuk “mempertahankan dan mempertaruhkan harga diri dan kehormatan keluarga” (sumber IDTimes 2021). Ketika ada perselisihan antar dua keluarga maka salah satu anggota laki-laki dikeluarga tersebut akan maju bertarung dengan pihak keluarga lain (lawan) dan disenjatai dengan Badik (salah satu senjata tradisional suku Bugis Makassar). Mereka akan masuk dalam sarung yang sama dan bertarung dimana salah satu dari mereka terluka bahkan sampai meninggal dunia.

Baca Juga :  Penetapan Capres-Cawapres Terpilih Segera Dilakukan Usai Putusan MK: Prabowo-Gibran Akan Segera Dilantik

Namun seiring dengan masuknya nilai-nilai Islam pada abad ke-17 budaya tersebut mulai ditinggalkan karena dipandang melampaui batas. Dan sekarang lebih dipentaskan dalam bentuk kesenian ketimbang duel berdarah.

Dewasa ini perang sarung sering dilakukan dan disalahgunakan remaja belasan tahun untuk bermain perang-perangan saling berkelompok dengan cara, sarung dibuat ikatan di satu ujungnya dan ujung yang lain dililitkan ke pergelangan tangan kemudian mereka saling serang.

Praktek tersebut tak jarang berujung perselisihan dan tawuran antar kelompok remaja, membesar ke kelompok warga (kampung/dusun). Missal pada ramadan tahun 2021 terjadi perang sarung berujung perang lempar batu (tawuran) di Jalan Taman Asri Lama Cipadu Tangerang (17/4), Masih di Tangerang pemuda inisial FH (25) tewas akibat perang sarung berujung tauran di Kelapa Dua pada (18/4). (sumber tribunnews.com 22/4)

Dan cukup mengejutkan bak jamur di musim hujan seakan-akan setiap tahun terus terjadi dan terjadi. Pada tahun 2022 ini masih terjadi perang sarung dibeberapa daerah di Indonesia yang di rilis berbagai media misal di Semarang Jawa Tengah, Surabaya Jawa Timur terjadi Perang Saung berujung tawuran dikawasan Gubeng dan Tanjung Perak.

Baca Juga :  Perkuat Kearifan Lokal Melalui Kebijakan dan Pendidikan Sebagai Gerak Pembaharuan : Oleh Ra Dien

Di Kabupaten Bogor Kota Tegar Beriman pun terjadi Perang Sarung berujung tawuran terjadi di Jalan Raya Jonggol Kabupaten Bogor pada awal ramadhan ahad (3/4) akibatnya 16 remaja diamankan Polisi (sumber detik.com), Polsek Cibinong mengamankan 17 remaja saat tauran perang sarung pada selasa(5/4) (sumber suarabogor.id), Tak kalah viral di Bekasi seorang remaja berinisial DS (14) tewas akibat tauran yang berawal Perang Sarung janjian melalui whatsApp pada (5/4) (sumber Akurat.co).

Melihat fakta-fakta diatas mari kita bersama-sama saling mengingatkan, serta kita tingkatkan peran masing-masing dilingkungan sekitar dalam rangka pencegahan permasalah sosial wabil’khusus tawuran atau aktivitas yang lain yang dapat meresahkan dan mencoreng kesucian bulan Ramadan.

Narasi ini dibuat oleh penulis. Jika ada kekeliruan Redaksi tidak bertanggung jawab, Isi artikel ini tanggung jawab penulis.

Artikulli paraprakKapolda Jabar Yakin Sebelum Lebaran Vaksin Booster Capai 30 Persen 
Artikulli tjetërKNPI Kemang Bogor Berbagi Takjil di Bulan Ramadhan 2022