Beranda News Warga Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi Capai 2 Meter di Selat Lombok

Warga Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi Capai 2 Meter di Selat Lombok

Bali, Publikbicara.com – Warga hari ini diimbau untuk mewaspadai gelombang tinggi yang mencapai 2 meter atau lebih di Selat Lombok bagian Utara dan Selatan, Selat Alas, Samudera Hindia Selatan NTB dan Selat Sape bagian Selatan. Hal ini dikemukakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

 

“Warga pengguna jasa angkutan dan penyeberangan laut atau yang berencana beraktivitas di pesisir maupun di wilayah perairan sekitar NTB tetap waspada terhadap dampak gelombang tinggi yang terjadi,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, Aprilia Mustika, Rabu (23/3/2022).

Baca Juga :  La Furia Roja Mengakhiri Mimpi Jerman: Spanyol Menang 2-1 dan Melaju ke Semifinal Euro 2024

 

Selain itu BMKG juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspadai adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur dan Lombok Tengah.

 

Diperkirakan pula bahwa sebagian wilayah Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Kabupaten Bima, Kota Bima dan Dompu pontesi terjadi hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang.

Baca Juga :  Uruguay Tembus Semifinal Copa America 2024 Setelah Singkirkan Brasil Lewat Adu Penalti Dramatis

 

“Hujan diprakirakan terjadi pada siang hingga malam hari di sebagian wilayah NTB,” katanya.

 

Dengan adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang selama tiga hari ke depan, warga diimbau untuk selalu tetap waspada dan berhati-hati dengan dampak bencana yang ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, genangan air, angin kencang dan pohon tumbang.

 

“Waspadai adanya pohon tumbang bagi pengguna jalan atau warga serta banjir,” katanya. (ANTARA)

 

 

Sumber:Suara.com

Artikulli paraprakHujan Deras Masih Berpotensi Di Wilayah Jember, BPBD Imbau Masyarakat Waspada Banjir Dan Longsor
Artikulli tjetërMahasiswa dan Dosen ISBI Gelar Aksi Bongkar, Ada Apa Sebetulnya?