Beranda News Jokowi Tinjau Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, diPurwakarta

Jokowi Tinjau Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, diPurwakarta

Jakarta,publikbicara.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bakal meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), di Purwakarta, Jawa Barat, Senin (17/1).

 

Jokowi memulai rangkaian kunjungan kerjanya ke Jawa Barat pada Senin pagi. Ia berangkat menuju Bandung menggunakan Pesawat Kepresidenan melalui Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta sekitar pukul 08.00 WIB.

 

Setibanya di Pangkalan TNI AU Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Jokowi diagendakan untuk memberikan pengarahan pada Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar). Setelahnya, Jokowi diagendakan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada para PKL dan warung di Pasar Sederhana, Bandung.

Baca Juga :  Mengarungi Gelombang Ampunan: Sholat Taubat sebagai Jalan Kembali kepada Allah

 

Setibanya di Pangkalan TNI AU Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Jokowi diagendakan untuk memberikan pengarahan pada Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar). Setelahnya, Jokowi diagendakan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada para PKL dan warung di Pasar Sederhana, Bandung.

 

Mengakhiri rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi Jawa Barat, Jokowi akan melakukan peninjauan terowongan 2 proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang ada di Kabupaten Purwakarta.

 

Seperti diketahui, proyek kereta cepat sempat menuai kontroversi pada tahun 2021. Penyebabnya, pemerintah mengubah komitmennya di proyek ini. Semula, Jokowi ingin proyek tersebut tidak menggunakan dana APBN. Namun, keinginan itu berubah.

Baca Juga :  Prajogo Pangestu: Kisah Inspiratif Penguasa Industri dari Kalimantan yang Mendukung IKN

 

Melalui Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2021 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat antara Jakarta dan Bandung ia memberikan izin dana APBN dipakai untuk mendukung pembangunan proyek tersebut.

 

Kebijakan ini diambil karena pembangunan infrastruktur satu ini terkendala dan biaya proyeknya membengkak. Estimasinya, kebutuhan dana proyek semula sekitar US$6,07 miliar atau sekitar Rp86,67 triliun (kurs Rp14.280 per dolar AS) melonjak jadi US$8 miliar atau Rp114,24 triliun.

 

 

 

Sumber: CNN Indonesia.com

Artikulli paraprakKemenkes Intruksikan Untuk tidak lagi Gunakan Sinovac Sebagai Vaksin Dosis Satu, Kecuali Untuk Anak
Artikulli tjetërJanggal, Bisnis Es Doger Dapat Suntikan Rp 71 M, Usaha Gibran Dicurigai