Beranda Ekonomi Harga Pangan Global Terancam Naik

Harga Pangan Global Terancam Naik

JAKARTA – CEO Kraft Heinz mengingatkan orang-orang harus mulai terbiasa dengan harga pangan yang lebih tinggi. Dia menjelaskan biaya bahan-bahan seperti sereal dan minyak telah mendorong harga pangan global ke level tertinggi dalam 10 tahun.

Kraft Heinz telah menaikkan harga terhadap lebih dari setengah produknya di Amerika Serikat (AS), dan Patricio mengakui hal itu juga terjadi di tempat lain.

“Kami menaikkan harga, jika perlu, di seluruh dunia,” katanya disadur detikcom dari BBC, Senin (11/10/2021).

Lantaran perekonomian mulai bergeliat kembali, pasokan produk-produk mereka tidak dapat memenuhi permintaan yang kembali tumbuh, sehingga berpotensi membuat harga naik. Upah yang lebih tinggi dan harga energi juga menambah beban produsen.

Patricio mengatakan berbagai faktor di atas berkontribusi terhadap kenaikan biaya makanan.

Baca Juga :  Operasi Senyap di Kabupaten Bogor: Ungkap Jaringan Narkoba dan Senjata Rakitan

“Khususnya di Inggris, dengan kurangnya pengemudi truk. Di AS biaya logistik juga meningkat secara substansial, dan ada kekurangan tenaga kerja di bidang ekonomi tertentu,” jelasnya.

Patricio mengatakan bahwa konsumen perlu membiasakan diri dengan harga pangan yang lebih tinggi mengingat populasi dunia meningkat sementara jumlah lahan untuk menanam pangan tidak.

Dia menjelaskan bahwa tidak semua kenaikan biaya harus dibebankan kepada konsumen. Perusahaan juga harus menyerap sebagian dari kenaikan biaya.

“Saya pikir terserah kami, dan industri, dan perusahaan lain untuk mencoba meminimalkan kenaikan harga ini,” katanya.

Tetapi Kona Haque, kepala penelitian di perusahaan komoditas pertanian ED&F Man menilai produsen makanan besar seperti Kraft Heinz, Nestle, dan PepsiCo kemungkinan besar harus membebankan biaya itu kepada konsumen.

Baca Juga :  Mimpi Indah Wisata Terpadu Debus Jasinga: Warisan yang Meredup di Tepian Waktu

“Entah itu jagung, gula, kopi, kedelai, kelapa sawit, sebut saja, semua kebutuhan pokok ini naik,” katanya.

“Panen yang buruk di Brasil yang merupakan salah satu pengekspor pertanian terbesar di dunia, kekeringan di Rusia, pengurangan penanaman di AS, dan penimbunan di China telah digabungkan dengan pupuk, energi, dan biaya pengiriman yang lebih mahal untuk mendorong harga naik,” jelas dia.

Minggu ini PespsiCo memperingatkan bahwa mereka juga menghadapi kenaikan biaya dalam segala hal, mulai dari transportasi hingga bahan mentah, dan mengatakan bahwa kenaikan harga lebih lanjut kemungkinan akan terjadi pada awal tahun depan.

Sumber :Detik

Artikulli paraprakMotor Imut Pesaing Honda Scoopy Resmi Dirilis, Cocok Untuk Kaum Wanita
Artikulli tjetërTruk Pengangkut Mobil Mewah Dilalap Si Jago Merah, Kerugian Ditaksir Tembus Miliaran