Beranda Daerah UMKM Bamboo Craft di Desa Sipak Diharapkan Jadi Produk Unggulan

UMKM Bamboo Craft di Desa Sipak Diharapkan Jadi Produk Unggulan

JASINGA – Guna meningkatkan perekonomian warga, Pemerintah Desa Sipak, Kecamatan Jasinga dorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), salah satunya pengrajin kerajinan yang berbahan dasar bambu.

Kepala Desa Sipak Agung Suryadinata menilai, bahwa sejauh ini UMKM Bambbo Craft tersebut minim pemasaran, sehingga pihaknya menggandeng Patriot Desa menggagas sistem penjualan.

Selain itu, pihaknya juga berencana akan menggandeng Dinas Provinsi Jawa Barat untul mendorong produk UMKM yang bergerak dibidang kerajinan berbahan dasar bambu.

“yang bahan bakunya dari bambu kemudian ini sedang kita branding kan kerjasama dengan patriot desa yang dikirim dari Dinas koprasi dan usaha kecil (Diskuk) Provinsi Jawa Barat,” ungkap Kades Agung Suryadinata kepada wartawan pada, Selasa (28/9/2021).

Agung juga menyampaikan, bahwa pihaknya terus berupaya dengan melakukan pembinaan dan siap memfasilitasi para pengrajin bambu agar kerajinan bambu tersebut menjadi salahsatu produk unggulan di wilayahnya.

“Tinggal kebutuhannya apakah memang untuk packing ataupun alat prasarana kebutuhan UMKM dan lain-lainnya tinggal mereka kita tampung untuk fasilitasi dan mudah-mudahan di tahun depan sudah kita fasilitasi,” katanya.

Baca Juga :  Begini Penampakan RESES Anggota DPRD Daerah Wilayah V Masa Sidang II Tahun 2023-2024 di Kecamatan Cigudeg

Dirinya juga mengatakan, prodak utama hasil kerajinan berbahan dasar bambu tersebut adalah Peci ada juga kerajinan lain seperti kotak tisyu, kotak penyimpanan air mineral dalam kemasan atau penyimpanan air minum dan lain sebagainya. Namun, saat ini para pengrajin masih terkendala sistem pemasaran, sehingga dirinya akam melibatkan beberapa organisasi desa.

“Makanya, kita kerjamasa dengan Patriot Desa supaya mulai bisa memasarkan lewat media sosial dan lain-lain karena mereka (pengrajin bambu-red) hanya membuat produk disitu dan dipasarkan satu target mereka itu menjual kepada para jemaah yang hadir di makam Mbah Muhidin. Sehingga, kendala yang dihadapi terkait dengan pemasaran makanya kita gedor kita gebrak dengan kerjasama,” cetusnya.

Agung mengatakan, saat ini pengrajin kerajinan bambu berjumlah lima orang, sedangkan untuk bahan baku yang digunakan itu menggunakan jenis bambu hitam, kalaupun tidak ada bambu hitam bisa menggunakan jenis bambu biasa sebagai alternatifnya.

Baca Juga :  Larangan Prabowo Kepada Relawan Prabowo-Gibran Untuk Aksi Masa di Gedung Mahkamah Konstitusi

“Untuk melestarikan bambu hitam, itu kita belum kaji ke situ, tingkat kebutuhan terhadap bambu hitamnya bagaimana, namun kita akan mencari solusi terkait tanaman bambu hitam,” katanya.

Selain kerajian berbahan dasar bambu, pihaknyapun akan mendorong UMKM lainnya seperti produksi minyak kelapa yang berlokasi di Kampung Parungsapi. Namun, kata dia, masih terkendala bahan baku dan saat ini pembuatan minyak kelapa hasil olahan warganya itu belum memproduksi dengan jumlah yang banyak.

“Karena terkendala pemasaran dan lain-lain. Apalagi bahan baku nya kelapa, yang memang mereka (pengrajin-red) juga impor artinya bawa (bahan baku kelapa-red) dari Kabupaten, provinsi lain,” cerusnya.

Agung berharap, produk lokal binaannya tersebut dapat berkembang dan menghasilkan produk unggulan sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Bisa jadi prodak unggulan kita nanti akhirnya bisa jadi market Brand dari Desa Sipak dan itu juga peningkatan ekonomi dari wilayah sekitar di Desa Sipak,” harapnya. (Fahri)

Artikulli paraprakViral, Tiang Pondasi Jembatan di Pamijahan Terbawa Arus Sungai
Artikulli tjetërTiang Penyangga Jembatan Cikuluwung Pamijahan Tergerus Air, Ini Kata Sekcam