Beranda Daerah Kolaborasi IPB University Dengan BPI-BRIN Ciptakan Teknologi Oxygen Concentrator

Kolaborasi IPB University Dengan BPI-BRIN Ciptakan Teknologi Oxygen Concentrator

DRAMAGA-Meskipun saat ini kasus covid 19 melandai, namun untuk mengantisipasi lonjakan kembali kasus Covid 19 terjadi, IPB University berkolaborasi dengan Balai Pengembangan Instrumentasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BPI-BRIN) berhasil menciptakan OxIL. Sebuah oxygen concentrator dengan molecular sieve atau zeolite dari produk lokal.

Menanggapi hal itu Rektor IPB University, Arif Satria mengatakan, keunggulan dari oxygen concentrator ini adalah menggunakan material lokal yang dikemas dengan teknologi instrumentasi dan kontrol dari BPI-BRIN. Penggunaan bahan bakunya sendiri diproduksi oleh IPB University.

Arif Satria juga mengatakan penemuan tersebut juga dapat diiintegrasikan dengan teknologi Fine Bubble yang dapat meningkatkan efisiensi dibidang pertanian.

“Ini lebih murah, bahan bakunya dari lokal, dan memiliki kualitas yang lebih baik. Oleh karena itu kami berharap bahwa hal ini bisa segera dipasarkan untuk bisa mengantisipasi perkembangan yang ada, khususnya pengadaan oksigen,” ungkapnya saat melaunching OxIL dan Fine Bubble di Gedung Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga, Bogor pada Senin, (27/9/2021).

Baca Juga :  DARI PREMAN TERMINAL, SEKDES HINGGA ANGGOTA DPRD PROVINSI JABAR

Dengan kapasitas maksimum 10 liter per menit dengan menggunakan metode Pressure Swing Adsorption (PSA), bahan baku untuk pembuatan zeolite semuanya berasal dari lokal.

Selain itu juga mudah diproduksi sehingga dapat mengurangi ketergantungan kebutuhan zeolite yang selama ini diimpor.

Sebagai solusi mengatasi kelangkaan oksigen, kata Arif, pada saat yang sama OxIL dapat digunakan untuk kegiatan pertanian jika diintregasikan dengan fine bubble yang sedangkan dikembangkan di IPB University.

“Teknologi tersebut dapat mempercepat proses pembesaran ikan dan juga proses dormansi bawang putih dan padi,” jelasnya.

Fine bubble sendiri, Prof Y Aris Purwanto menjelaskan, merupakan teknologi yang menghasilkan gelembung halus yang berisi udara, oksigen atau ozon di dalam air yang dapat bertahan lama di dalam air lebih dari 2 minggu.

Baca Juga :  Warga Bergotong-royong Hadapi Amblasnya Jalan di Curug Bitung: Harapan Untuk Respons Pemerintah yang Terkesan Tutup Mata

Teknologi ultrafine bubble yang memanfaatkan oksigen terlarut di air dengan konsentrasi tinggi telah digunakan untuk mematahkan dormansi benih, meningkatkan daya germinasi benih sehingga berpotensi untuk membantu penyiapan budidaya pertanian.

“Ini dapat mempercepat penyiapan benih bawang putih dari yang selama ini harus menunggu patahnya dormansi benih sekitar 5-6 bulan, menjadi 2 bulan. Untuk benih padi dari 4-6 minggu menjadi 2 minggu,” papar dosen di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem IPB University itu.

Dalam launching tersebut, Dr Anto Tri Sugiarto yang merupakan peneliti di BPI-BRIN menjelaskan lebih dalam mengenai inovasi tersebut. Dibantu juga oleh Dr Zaenal Abidin, seorang pakar kimia lempung dan zeolit dari Departemen Kimia IPB University. (Kamel)

Artikulli paraprakDiduga Bermasalah BPNT Desa Cibitung Wetan Dikomentari Sekcam Pamijahan
Artikulli tjetërWaspada, Penipuan Wisatawan Berkedok Bahasa Melayu di Bogor